SEMARANG (SUARABARU.ID) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang menyediakan wadah bagi para warga binaan untuk mengisi waktu selama di dalam Lapas, dengan berbagai kegiatan positif.
Salah satunya adalah dengan memberikan kesempatan bagi narapidana (napi) untuk menciptakan batik tulis yang memiliki ciri khas tersendiri.
Batik tulis buatan narapidana Lapas Semarang ini bisa dipesan sesuai permintaan, seperti yang khas gambar wajah, ataupun motif-motif khas Jawa.
Menurut Kepala Lapas Semarang, Tri Saptono Sambudji, kegiatan membatik yang dilakukan napi sudah menjadi kegiatan harian mereka di Lapas.
“Mereka memiliki sumber daya yang harus dikembangkan bagi yang punya talenta membuat batik tulis,” ungkap Tri Saptono di Lapas Semarang, Kamis (8/9/2022).
Tri Saptono berharap nilai jual batik tulis Lapas Semarang bisa lebih eksklusif, mampu bersaing dan disegani di kalangan karya batik lainnya.
Dia menjelaskan cara kerja pembuatan batik tulis, yakni dengan menggunakan canting berisi tinta warna yang dilukiskan pada motif yang sudah dibentuk ukiran pada selebaran kain.
“Cara membuat batik tulis ini menggunakan canting yang berisi tinta warna. Kemudian dilukiskan pada motif yang sudah dibentuk di sebaran kain,” terang Tri Saptono.
“Tentu kualitasnya bagus, tidak luntur dan tahan lama,” tukasnya
Dani, salah satu narapidana yang ikut dalam program pembinaan batik tulis di Lapas Semarang sangat antusias dengan kegiatan membatik.
Dani sendiri sudah 2 tahun menekuni latihan membatik di Lapas Semarang. Selama berlatih Dani diajari dan didampingi oleh petugas Lapas yang bekerja sama dengan Butik Wastra Batik Semarang.
Dani, napi terpidana 5 tahun dalam kasus narkoba ini mengaku senang bisa mengikuti keterampilan membatik.
Ia berharap ini akan menjadi modal keterampilan baginya saat kembali ke masyarakat nanti.
Dani menyebut setelah keluar dari Lapas nanti ingin meneruskan dan menekuni usaha membatik, untuk kesibukan sekaligus sebagai pekerjaan barunya setelah kembali ke masyarakat.
“Saya sangat senang dengan keterampilan membatik ini. Kini saya sudah memiliki keahlian membatik dan akan menekuni usaha membatik saat bebas nanti,” ucapnya.
Ning Suparningsih