blank
Pembangunan Gedung PC Fatayat NU ditandai dengan pemotongan tumpeng. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Wonosobo akan membangun gedung baru di Jl Dieng Km 03 Kalianget Wonosobo atau di belakang Gedung KBIH Ar-Rahmah bersebelahan dengan Gedung Muslimat NU setempat.

Gedung 2 lantai berukuran 14 x 18 meter persegi itu, diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp 800 juta. Anggaran pembangunan tersebut berasal dari dana mandiri organisasi dan bantuan pihak lain yang tidak mengikat.

Proses pembangunan gedung PC Fatayat NU untuk sekretariat organisasi dan ruang kelas PKBM Yasmina itu, ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Rois Syuriah PCNU KH Abdul Chalim AYM Al Hafidz, Ketua PCNU KH Abdurrahman Effendi, MM dan Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo.

Ketua PC Fatayat NU Haryati, Senin (5/9/2022), mengatakan pembangunan tahap pertama untuk gedung lantai 1 yang diperkirakan akan menghabiskan dana Rp 400 juta. Sedang pembangunan tahap berikutnya lantai 2 dengan jumlah anggaran yang sama.

“Gedung Fatayat NU ditargetkan akan selesai di bulan Desember 2022 mendatang. Selain untuk sekretariat organisasi, gedung baru tersebut juga akan dimanfaatkan untuk kegiatan belajar PKBM Yasmina yang dikelola Fatayat NU,” katanya.

Cepat Selesai

blank
Ketua Tanfidziyah PCNU Wonosobo KH Abdurrahman Effendi, MM ketika meletakan batu pertama pembangunan Gedung Fatayat NU. Foto : SB/Muharno Zarka

Rois Syuriah PCNU Wonosobo KH Abdul Chalim AYM Al Hafidz berharap proses pembangunan Gedung Fatayat NU bisa cepat selesai untuk segera dapat dimanfaatkan. Gedung merupakan salah satu kebutuhan organisasi untuk menjalankan aktifitasnya.

“Fatayat NU merupakan organisasi yang besar dan mempunyai anggota yang sangat banyak. Karena itu, gedung untuk pusat sekretariat organisasi mutlak diperlukan. Saat ini, sekretariat PC Fatayat NU setempat, masih nunut di Gedung PC Muslimat NU Wonosobo,” ujarnya.

Sementara itu, Sekda One Andang Wardoyo meminta jangan sampai pembangunan Kantor PC Fatayat NU Wonosobo ini membebani pengurus dan anggota organisasi. Fatayat juga harus lebih bermanfaat untuk masyarakat, bisa meningkatkan kreatifitas dalam membangun ekonomi organisasi.

“Letak gedung Fatayat NU ini sangat strategis. Silahkan diupayakan untuk bisa mengakses ekonomi demi kemandirian organisasi. Kita harus mencontoh Cina yang sekarang ini menguasai pasar dunia,” tegasnya.

Dia bercerita, ketika menunaikan ibadah haji beberapa waktu lalu, belanja ke sebuah toko di Madinah punya orang Yaman. Ternyata semua barang dagangan di situ produk Cina semua. Sedang yang produk Indonesia hanya minyak kayu putih.

“Mengapa orang Cina dikenal kaya? Sebab mereka selalu bekerja keras, membeli barang murah, suka berinvestasi, dalam bentuk emas dan tanah. Selalu menabung, minimal sepertiga dari gaji atau pendapatan dan pantang berhutang,” pungkasnya.

Muharno Zarka