blank
Ketua Tim PKM, Ir Bambang Tutuko MM MT menyampaikan materi dalam Pelatihan Pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB) di Sekolah Alam Planet Nufo di Desa Mlagen, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, baru-baru ini. (Foto:humas USM)

REMBANG (SUARABARU.ID)– Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Semarang memberikan Pelatihan Pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB) di Sekolah Alam Planet Nufo di Desa Mlagen, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, baru-baru ini.

Tim PkM ini terdiri atas Ir Bambang Tutuko MM MT, Ferry Firmawan ST MSc PhD, Faisal Mahmud ST
MT dan Lintang Enggartiasto ST MT.

Tim dibantu dua mahasiswa M Daffa Aji Pangestu dan Aghni Kirana Lily Ahmad.

Ketua Tim PKM, Ir Bambang Tutuko mengatakan, LRB sangat tepat diterapkan di lingkungan Planet Nufo sebagai penyimpan air saat musim hujan untuk mengatasi kekurangan air pada musim kemarau. LRB juga menyuburkan tanah dengan isian sampah organiknya.

“Sesuai dengan namamya Sekolah Alam Planet Nufo Rembang sangat perhatian kepada pelestarian lingkungan, namun belum ada upaya sistematis untuk menjaga kelestarian tanah, termasuk konservasi air tanah,” ungkap Bambang.

Ia mengatakan, tujuan kegiatan memberikan pengetahuan dan keterampilan membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) sebagai salah satu solusi permasalahan di lingkungan Planet Nufo yaitu jika musim hujan air lewat begitu saja dan pada musim kemarau kekurangan air.

Dia menambahkan, hasil evaluasi menunjukkan bahwa pemberian teori mampu meningkatkan pengetahuan peserta. Hal itu terlihat dari nilai efektivitas penyuluhan (EP) sebesar 33 persen.

Sementara itu, hasil monitoring yang dilakukan pascapelaksanaan PKM dengan metode tanya-jawab (wawancara) kepada peserta dan guru pembimbing menunjukkan bahwa pelaksanaan PkM sangat bermanfaat.
”Peserta bahkan mengulang kembali praktik membuat LRB dengan menggunakan peralatan yang dihibahkan oleh pengabdi,” ungkapnya.

Sementara itu, Pendiri Sekolah Alam Planet Nufo, Dr H Mohammad Nasih MSi Al-Hafidh mengatakan, Planet Nufo selalu terbuka untuk kerja sama dengan perguruan tinggi seperti USM. Hal ini sebagai bukti bahwa Planet Nufo menjunjung tinggi sains dan teknologi.

“Selain mengaji dan menyanyi, diajarkan juga praktik beternak dan bertani sebagai bekal menjadi sukses di masa depan,” tandasnya.

Muhaimin