blank
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyerahkan sebanyak dua ribu butir Tablet Tambah Darah (TTD) kepada mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo, Kabupaten Semarang.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar mengatakan penyerahan TTD itu setelah mendapat perintah Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, kemarin. Kata dia, hal tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah mencegah stunting.

“Pada prinsipnya, Pak Wagub sedang mengampanyekan mengenai pencegahan stunting di Jateng. Kemarin mahasiswi Ngudi Waluyo yang rata-rata usia remaja dewasa diedukasi Pak Wagub. Mereka kemudian diberikan TTD dan minum bersama-sama. Jumlah yang diberikan sejumlah 2000 tablet,” kata Yunita, saat dikonfirmasi di Semarang, Rabu (31/08/2022).

Yunita menambahkan pada dasarnya stunting dapat dicegah mulai usia remaja. Tepatnya, sebelum perempuan hamil saat usia minimal 20 tahun.

“Remaja atau perempuan sebaiknya minum TTD, utamanya yang mengalami anemia. Agar kondisinya menjadi baik atau normal pada saat dia hamil dan melahirkan,” terang dia.

Lebih jauh, Yunita mengungkap selain kampanye minum Tablet Tambah Darah, Pemprov Jateng juga mencanangkan beberapa program pencegahan stunting. Diantaranya, pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) dan bayi potensi stunting. Selain itu juga program Gemar Makan Ikan (Gemari) dan Gemar Minum Susu (Gerimis).

Sebelumnya Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, memberikan edukasi mengenai pentingnya pencegahan stunting pada mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo, Selasa (30/08/2022). Dia nampak kaget saat mengetahui, masih banyak remaja putri yang belum paham mengenai pentingnya mengonsumsi tablet tambah darah.

Wagub menuturkan akan menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan dan DP3AB2KB Jawa Tengah untuk memberikan sosialisasi kepada para remaja putri mengenai pentingnya terhindar dari anemia. Pemerintah bisa menggandeng kalangan pendidikan tinggi seperti Universitas Ngudi Waluyo untuk melakukan sosialisasi ini.

“Tadi saya senang ada salah satu mahasiswi yang maju ke depan, dia mempresentasikan, ternyata minum obat itu untuk menyiapkan kehamilan, menyiapkan generasi penerus. Nha ini yang perlu kita sampaikan. Ternyata mereka masih banyak yang belum tahu. Ini PR kita bersama,” katanya

Selama dua tahun terakhir, edukasi mengenai pencegahan stunting dilakukan secara online kepada pelajar dan mahasiswa. Selain edukasi, upaya lainnya juga pemberian tablet penambah darah. Tetapi, tidak bisa dipastikan bahwa tablet itu dikonsumsi, karena diizinkan dibawa pulang. Maka pada intervensi ke depan, Wagub meminta agar bisa dipastikan bahwa tablet tersebut diminum.

Hery Priyono/mh