blank
Taj Yasin meresmikan masjid apung

SUARABARU.ID Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin  meresmikan pembangunan mushola apung Bahrur Surur  di Menco, Babalan, Wedung, Kabupaten Demak (23/8). Ia mengapresiasi pembangunan musola berbiaya Rp 215 juta tersebut karena kreatif dan inovatif menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). “Saya senang, musola ini selesai dibangun. Peran kampus juga penting untuk mendorong kreatifitas dan inovasi masyarakat. Listriknya ramah lingkungan menggunakan energi matahari. Ini sekaligus menunjukkan bahwa kalau kita mau berikhtiar, insya Allah akan ada jalan,” tuturnya.

Badrudin, pengurus Musala Apung Bahrus Surur mengapresiasi peran penting prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik Industri Unissula yang telah mendampingi pembangunan musola tersebut.  “Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dari Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Unissula yang telah membantu pembangunan musola mulai dari perencanaan hingga proses pembangunan juga pendanaannya,”ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan “Dikarenakan berada di tengah laut musala apung ini tidak memungkinkan untuk dialiri daya listrik dari jaringan PLN. Permasalahan ini teratasi atas bantuan dari Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Unissula,” katanya.

Ia juga mengungkap sisi ekonomis PLTS tersebut.  “Pemakaian PLTS di Musholla apung, mempermudah nelayan setempat untuk melaksanakan ibadah salat karena musola berada di laut dan tampak terang pada malam hari. Selain mempermudah nelayan melaksanakan ibadah, PLTS juga menghemat pengeluaran,” pungkasnya.

Ketua tim pembangunan PLTS dari Prodi Elektro Unissula Ir Budi Pramono Jati MT MM menyatakan pembangunan PLTS musala apung memiliki kapasitas panel surya polycristalin 160 WP total 640 WP. Adapun tegangan solar charger controler 34V. Menggunakan tipe solar charger controler MPPT 60A dan dilengkapi beterai VRLA 12V 100AH.

“Selama siang hari PLTS menerima sinar matahari sehingga bisa diubah menjadi energi listrik. Energi yang disimpan dari cahaya matahari selama siang hari akan disimpan pada baterai dikendalikan melalui kontroler. Baterai akan menyalurkan tegangan listrik yang bisa digunakan operasioanal musala apung selama waktu maghrib  sampai setelah subuh seperti lampu dan pompa air wudhu,” ujarnya.

Ia juga menilai inovasi tersebut diharapkan menjadi inspirasi bagi nelayan yang selama ini menggunakan bahan bakar solar agar berangsur-angsur beralih memanfaatkan tenaga surya.