blank
Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy dalam kegiatan FGD. Foto: Ning Suparningsih

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Bidhumas Polda Jateng menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Humas Polri Sebagai Pusat Literasi Digital dalam Bidang Kamtibmas” yang berlangsung di The Wujil Resort and Convention Center, Ungaran, Selasa (30/8/2022).

Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan literasi digital pengemban fungsi Humas Polri.

FGD dibuka oleh Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy dan diikuti para pengemban fungsi humas di lingkup Mapolda Jateng, serta anggota Polres jajaran.

Sementara beberapa narasumber yang dihadirkan antara lain, Ki Dalang Mik Semar, Rahmulyo Adi Wibowo yang sekaligus anggota DPRD TK II Kota Semarang, Ketua Mafindo Kota Semarang, Farid Zamroni, dan penggiat Medsos dari Kota Solo, Niken Setyawati.

Pada kesempatan itu Iqbal menekankan pentingnya peran humas sebagai sumber literasi digital bagi masyarakat. Menurutnya, informasi digital yang kredibel dan akurat sangat mendukung terciptanya Kamtibmas yang kondusif dan menjauhkan masyarakat dari hoax.

“Apalagi saat ini menjelang tahun politik 2023, Polri sebagai pemangku Harkamtibmas harus bisa menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat. Jika (harkamtibmas) di medsos itulah tugas pokok fungsi humas. Istilahnya sebagai ‘Cooling System’,” terang Iqbal.

Dirinya berharap para pengemban fungsi humas mempunyai data yang baik, sehingga mampu menjadi sumber literasi digital dalam memberikan informasi di masyarakat.

“Jadi humas ini seperti superman, semua (permasalahan) harus bisa dijawab. Tentu dengan dasar dan sumber data yang baik,” ungkapnya.

Iqbal menyebut sumber data yang dimiliki harus kredibel, karena untuk diberikan kepada publik. Sumber informasi bisa diperoleh dari internal maupun eksternal.

“Contohnya, yang ramai di Jateng saat ini apa? Adanya isu judi di dekat Akpol misalnya. Berita ini awalnya dari sumber tidak dikenal. Ini harus bisa dijawab dengan sumber data kredibel yang dimiliki oleh humas. Kita jawab faktanya, setelah dilakukan pengecekan, ternyata tempat itu sudah tutup sejak 1,5 tahun yang lalu dan saat ini sudah jadi hotel,” jelasnya.

Diharapkan melalui literasi digital yang dimiliki, humas dapat mencegah masyarakat menerima informasi yang tidak benar (hoax), sehingga Sitkamtibmas tetap terjaga.

“Hal-hal seperti ini yang mungkin akan kita alami menginjak tahun politik 2023. Jadi penguasaan literasi digital ini harus dipahami oleh seluruh anggota di jajaran, sehingga kita siap untuk menjaga kondusifitas di wilayah, terutama di media sosial,” ujarnya.

Ning Suparningsih