blank
Jagong Budaya dengan tema “Ratu Kalinyamat dalam Sudut Pandang Milenial ( Foto: Rikha)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Forum Pemuda Pelestari Budaya dan Sejarah (FPPBS) Jepara menyelenggarakan Jagong Budaya dengan tema   “Ratu Kalinyamat dalam Sudut Pandang Milenial”, pada Minggu (28/8/2022).

Jagong  budaya yang  dilaksanakan di Museum RA Kartini  Jepara ini menghadirkan narasumber   Hadi Priyanto (Budayawan Jepara), Ali Burhan, SH. (Lesbumi NU Jepara), dan M. Dalhar, SS. (Ketua FFPBS Jepara). Diskusi dipandu Khanif Hidayatullah

Pada kesempatan tersebut Hadi Priyanto mengungkapkan  pentingnya mengembangkan literasi budaya berbasis digital untuk memperkenankan kearifan sejarah dan budaya lokal pada kelompok milenial. Karena itu pegiat budaya harus selalu berusaha memperkenalkan kearifan lokal kepada masyarakat dapat melalui tulisan maupun kegiatan kreatif lainnya. Disamping itu lembaga pendidikan harus memiliki perhatian terhadap kearifan budaya dan sejarah lokal

blank
Ali Burhan SH., dari Lesbumi NU Jepara saat menyampaikan paparannya ( Foto: Rikha)

Sementara Ali Burhan SH., dari Lesbumi NU Jepara mengungkapkan, sejarah mempunyai peran penting dalam suatu peradaban. Pentingnya belajar sejarah untuk mengenal identitas dan jatidiri.  “Karena itu sejarah merupakan hal yang sakral. Penulisan sejarah haruslah seiring dengan tujuan yang baik.

Sedangkan M. Dalhar SS., selaku ketua FPPBS Jepara  mengungkapkan, Ratu Kalinyamat merupakan tokoh yang berperan penting dalam pembentukan spirit bangawsa Indonesia dalam memerangi kolonialisme . Sikap nasionalisme danpatriotisme  dari Ratu Kalinyamat dibuktikan dengan armada maritimnya yang kuat untuk menghalau kolonialisme Portugis hingga sebanyak empat kali di Malaka dan Maluku.

Kegiatan diskusi berlangsung dengan sederhana dan interaktif. Narasumber dengan audience saling berdiskusi dengan memberikan argumentasi dan informasi yang membahas tentang Ratu Kalinyamat. Dalam diskusi, masyarakat berharap Ratu Kalinyamat sebagai tokoh yang berperan besar dalam sikapnya yang anti-kolonialisme dan sebagai penguasa yang menciptakan peradaban tinggi tersebut dapat diangkat menjadi pahlawan nasional.

Khanif