JEPARA (SUARABARU.ID) – Khoiri Sa’adah warga RT 5 RW 4 Desa Bulungan tentu saja sangat berduka. Sebab Susanto (38), suami tercintanya yang merantau untuk bekerja di Batalaworu, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Jumat (12/8/2022), meninggal dunia. Rekan kerja, dan kerabat saling menghimpun biaya untuk pemulangannya ke Jepara. Jenazah tiba di rumah duka Sabtu (13/8/2022) malam dan dilanjutkan dengan pemakaman.
Almarhum yang bekerja sebagai tukang kayu ini, meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak. Masing-masing Jesika (MTS Kelas 2), Dani (MI), dan Rizki (balita). Selama ini, Susanto merupakan tulang punggung keluarga tersebut. Sementara Khoiri Sa’adah, bekerja sebagai buruh kerajinan mainan untuk membantu kehidupan keluarga di rumah.
Penjabat (Pj.) Bupati Jepara Edy Supriyanta yang mendapatkan informasi tentang kabar duka ini menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah Khoiri Sa’adah Selasa (23/8/2022). Ia didampingi Ketua PMI Jepara Sutedjo S Sumarto, Kepala Dinsospermades Edy Marwoto, Kepala DPUPR Ary Bachtiar, Kepala Disdukcapil Abdul Syukur, Kepala Disperkim Hartaya, Kepala Diskominfo Arif Darmawan dan Baznas Jepara.
Pada kunjungan ini Edy Supriyanta merasa terpanggil untuk membantu meringankan beban keluarga yang baru saja ditinggal tulang punggung keluarganya. Pj. Bupati Jepara membantu tunggakan atau biaya pendidikan anaknya yang masih bersekolah di MTs dan MI.
Pj Bupati juga membantu untuk memberikan modal usaha kepada Khoiri Sa’adah, setelah kepergian suaminya tersebut. Diharapkan dengan modal usaha ini, ia dapat hidup mandiri bersama ketiga anaknya. Juga akan diberikan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), karena tempat tinggal mereka memang masih kurang layak.
Kho’iri mengucapkan terima kasih kepada Pj. Bupati Jepara atas apa yang diberikan ini. Diceritakan, suaminya tersebut memutuskan bekerja ke luar Jawa, ingin memberikan kehidupan yang lebih baik untuk istri dan ketiga anaknya. Memang selama ini, mereka hidup penuh dengan keterbatasan. Namun takdir berkata lain. Susanto meninggal dunia karena sakit, di tempat bekerjanya
Hadepe – kmf