blank
Seorang jamaah haji Kloter 43 SOC yang baru kembali tiba dri tanah suci tengah menjalani swab antigen di Asrama haji Donohudan Kab Boyolali, Minggu (14/8). Foto: Bagus Adji

BOYOLALI (SUARABARU.ID) – Seluruh proses penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 H/ 2022  secara teknis telah berakhir. Namun 11 jamaah tertinggal karena sakit di Arab Saudi. Selain itu  tercatat 89 jamaah haji Indonesia wafat di tanah suci.

Seharusnya diberangkatkan 92.825 orang untuk menunaikan ibadah haji. Meski sudah jadwalnya, akan tetapi tidak semua bisa berangkat. Terdapat 157 calon  jamaah yang tidak berangkat.

“Saya ucapkan selamat kepada seluruh jamaah yang bisa berangkat dan alhamdulillah bisa kembali ke tanah air”, kata Dirjen PHU Kemenag RI Prof H Hilman Latif  dalam arahannya ketika menyambut kedatangan jamaah haji kelompok terbang (Kloter) 43 SOC di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Minggu (14/8/2022).

Dirjen PHU Kemenag RI berharap, setelah transisi masa pandemi, Indonesia  bisa menyelenggarakan haji dengan kuota lebih normal. Saat ini 5,2 juta orang menunggu diberangkatkan ibadah haji.

Kalau kuotanya seperti sekarang sekitar 100 ribuan, berdampak kepada masa tunggu yang naik setidaknya dua kali lipat bahkan lebih.

Harapannya, Menteri agama yang sudah berkunjung dan bertemu menteri haji dan umroh Arab Saudi juga menyampaikan konsen perhatian kita tentang kondisi jamaah di Indonesia yang 5,2 juta itu

Dalam pertemuan Menteri Agama menyampaikan serta berharap kepada menteri haji dan umrah Arab Saudi agar biaya penyelenggaraan haji tahun depan khususnya biaya Dimassyair Arafah , Muzdalifah, dan Mina bisa semakin proporsional.

“Perlu disampaikan selama empat hari Dimassyair Arafah, Muzdalifah, dan Mina membutuhkan Rp 23 juta sampai Rp 24 juta/ orang. Belum lagi biaya lain selama 40 hari. Pak Menteri Agama juga sudah menyampaikan harapan agar pemerintah Kerajaan Arab Saudi meninjau ulang batasan usia,” kata Prof Hilman.

Jamaah lanjut usia Indonesia sekarang ini berkisar 750.000 sampai dengan 900.000 orang yang menunggu diberangkatkan naik haji

Lima positif

Sebelumnya H Mustain Ahmad SH MH selaku PPIH Embarkasi Solo melaporkan, jamaah haji yang diberangkatkan sebanyak 44 kloter berisi 15.459 jamaah dengan rincian 15.199 jamaah, 172 petugas haji kloter 83 petugas haji daerah dan 13 petugas pembimbing dari unsur kelompok bimbingan haji dan umrah.

blank
Dirjen PHU Kemenag RI Prof H Hilman Latif  tengah memberikan keterangan kepada wartawan usai menyambut kepulangan jamaah haji Jateng/ DIY yang tergabung dalam Kloter 43 SOC di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Minggu (14/8). Foto: Bagus Adji

Jumlah tahun ini lebih sedikit dari tahun tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya pembatasan kuota jamaah haji dan petugas haji yang diterapkan pemerintah Arab Saudi.

Jamaah embarkasi Solo yang diberangkatkan sebanyak 44 kloter berisi 15.459 jamaah dengan rincian 15.199 jamaah, 172 petugas haji kloter 83 petugas haji daerah dan 13 petugas pembimbing dari unsur kelompok bimbingan haji dan umrah.

Dari 44 Kloter SOC satu kloter di antaranya yakni kelompok terbang 44 beranggotakan 20 orang berangkat dari embarkasi Pondok Gede Jakarta.

Jamaah yang dipulangkan15.430 orang yang tergabung dalam 43 kloter dengan rincian 13 804 dari Jateng, 1.455 DIY ,172 petugas haji dan 2 orang jamaah haji dari Manokwari embarkasi Makassar. Jamaah wafat  sebanyak 18 orang. Sementara yang dirawat karena sakit di Arab Saudi ada satu orang atas nama Tri Wahyu sulistyoningsih dari SOC 16 kota Semarang. Terhadap jamaah haji yang tiba di Debarkasi SOC dilakukan pemeriksaan Covid- 19. Hasilnya dari Kloter awal hingga akhir ditemukan lima jamaah  teridikasi positif dan semuanya sudah ditangani sesuai protokol kesehatan baik didebarkasi ini maupun di kabupaten kota daerah masing-masing.

Bagus Adji