blank
Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng). Foto: humas

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, Indonesia dan khususnya Jateng, dapat menjadi lumbung pangan dunia. Penghargaan dari IRRI tentang tidak impor beras dalam tiga tahun terakhir, merupakan dorongan kuat agar daerah meningkatkan produktivitas pangan. Dia pun mengundang ilmuwan pertanian untuk membangun pertanian di Jateng, demi menjaga ketahanan pangan Nasional.

”Ketika dunia tengah mengalami krisis pangan, kita punya potensi besar untuk menjadi lumbung pangan dunia. Bukan cuma beras. Potensi pangan alternatif kita sangat banyak. Kalau kita tidak punya gandum, kita masih punya porang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, singkong bahkan sagu,” kata Ganjar, saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT Ke-72 Provinsi Jateng, di Halaman Kantor Gubernur Jateng, Senin (15/8/2022).

Berdasarkan hal itu, pihaknya mengundang berbagai pihak, terutama para ilmuwan, untuk datang ke Jateng. ”Ayo gotong royong membangun pertanian pangan alternatif,” imbuhnya.

BACA JUGA: Pesan Perayaan HUT Ke-72 Jateng, Jangan Khianati Rakyat

Ganjar juga menjelaskan, produksi pangan alternatif di Jateng masih perlu ditingkatkan. Saat ini Jateng cuma bisa memproduksi jagung 3,5 juta ton per tahun, singkong (3 juta ton), dan Ubi jalar (140 ribu ton). Selain itu pertanian sorgum yang produktivitasnya mencapai 9 ton per hektare, juga tengah digenjot. Begitu juga dengan porang yang ditingkatkan di 4.000 hektar lahan yang tersebar di seluruh kabupaten di Jateng.

”Optimalisasi produktivitas dan potensi pangan alternatif yang ada di Jateng ini, bukan cuma bisa kita gunakan untuk memperkuat konsumsi dalam negeri. Pasar ekspor sangat terbuka untuk kita garap. Ayo gotong royong mengelola dan mengoptimalkan seluruh potensi itu,” terang Ganjar.

Ditegaskan dia, saat ini adalah momentum yang tepat untuk mewujudkan kedaulatan dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan mengejawantahkan kepribadian dalam kebudayaan. Kesempatan emas ini tidak tidak akan datang dua kali.

”Pilihannya cuma satu, mau menjadi biasa-biasa saja atau mau menjadi adidaya? Kencangkan tali sepatumu, kuatkan ikat pinggangmu. Kita akan berlari kencang mulai hari ini. Semoga kita senantiasa mendapat kekuatan untuk terus berbuat baik,” harap dia.

Riyan