blank
Ganjar memimpin upacara perayaan HUT Ke-77 Provinsi Jateng. Foto: humas

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Merayakan HUT Ke-72 Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo mengingatkan kembali nilai perjuangan wong cilik. Peringatan keras ditujukan kepada pejabat, agar tak memperkaya diri lewat jalan korupsi.

Hal ini disampaikan Ganjar, saat menjadi inspektur upacara HUT Ke-72 Jateng, di Halaman Kantor Gubernur, Senin (15/8/2022). Ini tak lepas dari kasus dugaan korupsi yang dilakukan Bupati Pemalang. Ganjar menyebut, praktik korupsi merupakan pengkhianatan terhadap kerja keras wong cilik.

”Apa yang ada di Pemalang itu sekaligus mengingatkan kita dan diri sendiri. Hentikan seluruh praktik buruk jual beli jabatan. Maka saya ingatkan, hentikan atau ditangkap,” tegas Ganjar.

BACA JUGA: Bupati Kudus Sebut Makam Mbah Surgi Mirang Joyo Membawa Keberkahan

Dia menambahkan, kerja keras Pemprov Jateng menyejahterakan rakyat dengan membangun berbagai sarana. Infrastruktur jalan adalah salah satu di antaranya. Ganjar menyebut, dari 2.404 kilometer jalan provinsi, 90 persen di antaranya dalam kondisi baik. Hingga akhir tahun ini, minimal 95 persen jalan milik provinsi dalam kondisi baik.

Kondisi pertumbuhan ekonomi Jateng pun mengalami peningkatan dari 5,12 persen di kuartal pertama, menjadi 5,66 pada kuartal kedua 2022. Ekspor Jateng pun meningkat 41,02 persen, dari 780 juta dolar Amerika menjadi 1,1 miliar dolar Amerika. Ini diikuti dengan capaian impor yang menurun sebesar 18,12 persen atau 1,33 miliar dolar Amerika, menjadi 1,09 miliar dolar Amerika.

Tingkat Inflasi pun turun sebanyak 0,69 persen dari semula 4,97 menjadi 4,28 persen. ”Ini ikhtiar kita, sekali lagi kita harus melayani masyarakat dengan baik. Jangan khianati mereka,” imbuh Ganjar.

BACA JUGA: Workshop Metodologi Penelitian di USM, Dr Lilik: Kunci Melakukan Penelitian di Literature Review

Cerita keberhasilan pembangunan infrastruktur pun dialami warga Desa Dukun dan Desa Mangunsuko Magelang. Pemprov mengucurkan Banprov senilai Rp 7,25 miliar, yang diwujudkan dalam bentuk Jembatan Senowo. Infrastruktur itu menjadi nadi perekonomian untuk menggenjot pendapatan desa. Jembatan itu juga menjadi akses evakuasi jika Gunung Merapi erupsi.

”Data itu merupakan cerminan kerja kita selama ini. Capaian seluruh elemen, ada pedagang, petani, bupati, wali kota, guru, karyawan, UMKM, buruh, pelayan, pekerja pabrik, pengusaha, penjaga kafe, sopir, tukang ojek, pegiat wisata, dan mereka yang berjuang bagi perbaikan keadaan. Bagi saya, kerja keras itulah kado terindah dalam perayaan hari jadi yang Ke-72 Jawa Tengah,” pungkas Ganjar.

Riyan