blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto didampingi Sekda Ahmad Ujang Sugiono menunjuk salah satu lukisan pada pameran senirupa di Joglo Prembun, Sabtu 13/8.(Foto:SB/Dok Joglo Prembun)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Meski tak begitu kentara, aktivita seni rupa di Kebumen sejatinya terus menggeliat. Bahkan beberapa perupa lokal telah punya nama di tingkat regional maupun nasional.

Agar perkembangan bisa semakin merata di wilayah Kebumen, Komunitas Kebumen Menggambar menggelar pameran di rumah makan Joglo Prembun. Bupati Kebumen Arif Sugiyanto membuka langsung pameran seni rupa itu Sabtu (13/8) lalu dan akan berlangsung hingga Minggu (21/8) mendatang.

Acara dihadiri Sekretaris Daerah Ahmad Ujang Sugiono, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Muhamad Arifin, Staf Ahli Bupati yang juga Plh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga Sukamto, Camat Prembun Tjahjo Sambodo Nugrahaningwidi dan Forkompimcam, serta budayawan dan tokoh masyarakat.

Ketua Panitia Pameran, Rizki Dian Pratama menjelaskan, pameran tersebut menampilkan 40 karya para pelukis Kebumen. Jenis lukisan yang dipamerkan beragam, mulai dari kaligrafi, realis hingga surealis. Demikian juga dengan media yang dipakai, mulai dari cat minyak, acrylic, pensil hingga bubuk kopi.

blank
Lukisan dua tokoh NU Gus Dur dan Mbah Maimun pada pameran lukisan di Joglo Prembun, Sabtu 13/8.(Foto:SB/Dok Joglo Prembun)

Pameran kali ini mengambil tempat di wilayah Kebumen Timur, dengan tujuan mendorong perkembangan wilayah Timur yang selama ini dirasa kurang berkembang dibanding Kebumen Tengah dan Barat.

“Karena itu kami mengusung tema Harmoni Lawang Wetan. Harapannya publik dan pemerintah semakin disadarkan bahwa Prembun dan sekitarnya adalah lawang wetan atau pintu gerbang Kebumen timur Kebumen yan harus diperhatikan,”kata Rizki.

Memerlukan Perhatian Lebih

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengaresiasi atas kegiatan pamean seni rupa itu. Dia mengakui, wilayah Kebumen Timur memang memerlukan perhatian lebih. Mengingat perkembangannya terasa timpang dibanding wilayah lain.

“Harus diakui perkembangan Kebumen Timur terutama di kawasan Utara memang cukup tertinggal. Meski demikian data perbankan menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kebumen Timur cukup menjanjikan, dimana Mirit menjadi kawasan yang cukup menonjol,”ujar Arif Sugiyanto.

Bupati menambahkan, pihaknya terus mengupayakan percepatan pembangunan di kawasan ini.
“Tentu adanya komunitas dan peran swasta yang memiliki inisiatif seperti ini patut didukung dan semoga terus berkembang,”tambah Arif Sugiyanto.

Pada kesempatan yang sama, pemilik Joglo Prembun, dr Sapto Pujo HW menyampaikan selamat kepada Kebumen Menggambar yang telah berhasil menggelar pameran yang direncanakan dan ditata dengan apik.

“Joglo Prembun memang ingin hadir sebagai salah satu solusi dalam pengembangan Kebumen Timur. Kami menyiapkan ruang sebagai tempat berekspresi dan berjejaring para pelaku seni maupun pelaku ekonomi kreatif lainnya. Karena itu selain rumah makan sebagai bisnis inti, Joglo Prembun juga mengadakan sanggar tari, sanggar musik dan sanggar tari,”terang Sapto.

Salah satu pengunjung yang hadir, Ketua Dewan Kesenian Kebumen, Pekik Sat Siswonirmolo, juga mengungkapkan apresiasinya. Menurut Ki Pekik, sudah saatnya komunitas seni mampu membangun jejaring dengan berbagai pihak. Selain mendapatkan ruang, para pelaku juga akan memperoleh akses pasar yang lebih luas atas karyanya.

Di hari pertama salah satu lukisan karya Arif Bang berjudul “Tandur” berhasil menarik minat Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin. Lukisan yang dibanderol tujuh juta rupiah ini menjadi lukisan pertama yang terjual dalam ajang pameran tersebut.

Komper Wardopo