blank
Armada bus untuk transportasi massal, kini juga menggunakan BBG. Foto: esdm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, pihaknya secara intens terus mendorong pelaksanaan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Ini dilakukan, karena manfaatnya baik untuk kemandirian energi, di tengah kondisi energi yang ada saat ini.

Dia juga menyampaikan, program konversi BBM ke BBG, dapat menciptakan kemandirian energi. Pasalnya, gas yang digunakan berasal dari dalam negeri, sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada impor BBM.

”Potensi gas kita cukup besar. Ini peluang bagus, karena kita bisa mandiri dengan kemampuan yang kita miliki sendiri,” kata Arifin, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/8/2022).

BACA JUGA: Sambut Hari Kemerdekaan dengan Festival Layang-Layang

blank
Arifin Tasrif (Menteri ESDM). Foto: esdm

Diakuinya, untuk menerapkan konversi BBM ke BBG, harus menghadapi sejumlah tantangan. Di antaranya, pemasangan konverter kit pada kendaraan yang berfungsi untuk mengubah konsumsi bahan bakar atau dual fuel BBM ke BBG.

Arifin juga menyebutkan, penerapan konversi BBM ke BBG, juga tergantung pada minat pengguna kendaraan. Untuk itu, perlu adanya sinergi antara kebijakan pemerintah hingga masyarakat.

”Dalam arti kata, proses ini berjenjang. Mulai dari unsur pemerintahannya, sampai ke masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA: Konser Rapsodia Nusantara Tunjukkan Arti Pentingnya Persatuan Melalui Sebuah Kolaborasi

Menurut Arifin, untuk mendorong minat masyarakat menerapkan konversi BBM ke BBG, perlu dilakukan sosialisasi yang lebih intensif. Sehingga masyarakat mengetahui manfaat yang didapat, yaitu penghematan karena harga BBG lebih murah dibanding BBM.

”Semarang menjadi salah satu daerah yang telah mengimplementasikan program konversi BBM ke BBG. Kami berharap pemerintah daerah yang lain juga mengikuti jejak ini,” tegasnya.

Riyan