“Tarian ini juga simbol pemersatu dan kekompakan tiga kabupaten di dua provinsi, yakni Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta,” kata Agustin Peranginangin yang juga menjabat Direktur Destinasi Pariwisata BOB.
Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo Joko Mursito mengatakan, kolaborasi ini dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari mengadopsi kesenian di setiap kabupaten, penari, pengiring musik hingga seniman dan seniwati berasal dari tiga kabupaten.
“Tarian Soledo ini ada gerak-gerak baru hasil dari tarian budaya tersebut,” kata Joko
Ia menambahkan, untuk gamelan pengiring tarian tersebut didesain secara khusus, yakni alat musik perkusi dari besi yang keras. Selain itu, para penabuhnya tidak duduk di atas lantai, melainkan duduk di atas kursi.
“Ini bisa dimainkan di mana saja, untuk penyambutan tamu dengan rentang waktu penyajian juga fleksibel yang tidak memerlukan panggung dan alat pengeras suara,” katanya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Magelang Slamet Ahmad Husein mengaku sangat optimis, tarian kolosal dari tiga wilayah kabupaten tersebut akan menambah daya tarik wisata dan juga bisa untuk menyambut para tamu wisatawan.
W.Cahyono