Sedangkan peserta kegiatan, di antaranya pejabat legislatif tingkat pusat maupun daerah, dosen, guru dan mahasiswa; peneliti/pemerhati teknologi informasi dan digital; peneliti/pemerhati perpustakaan; koordinator/ ketua tim Corporate Social Responsibility (CSR); pustakawan dan pengelola perpustakaan.
Sementara kegiatan yang berlangsung meliputi seminar, workshop literasi digital, call of papers, festival literasi digital, terangnya sembari menambahkan sejumlah topik akn dibahas meliputi perpustakaan digital dalam percepatan transformasi pengetahuan ke masyarakat pinggiran (marginal).
Lalu pustakawan inovatif dan kreatif mentransformasikan pengetahuan untuk masyarakat produktif, pengembangan perpustakaan digital untuk layanan inklusif pemustaka difabel. Serta peran perpustakaan digital dalam percepatan transformasi masyarakat di wilayah pedesaan dan wilayah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T).
Sedangkan Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Perpustakaan Nasional RI, Dr. Joko Santoso dalam penjelasannya mengemukakan, tingkat gemar membaca masyarakat Indonesia berada di posisi 56,4 persen.
Diakui angka ini dalam posisi sedang. Meski demikian capaian dimaksud lebih baik dibandingkan lima tahun sebelumnya.Terkait peningkatan literasi masyarakat sudah masuk dalam program trip nasional .
“Hal ini oleh pemerintah daerah dijadikan indikator kinerja kunci . Indikatornya ada dua meliputi tingkat gemar membaca masyarakat dan indeks peningkatan e- literasi masyarakat,” ujarnya.
Bagus Adji