“Soal buku ini bicara soal sejarah, rekam jejak pengawasan sampai hari-hari kerjanya, dari tahun 2004 sampai periode kami, tahun 2023,” jelas Fitria Nita Witanti.

Buku ini juga mengangkat bagaimana penyelenggaraan pemilu dan dinamika yang terjadi di masa tahun 2004 hingga periode 2023 ini.

“Kemudian peristiwa-peristiwa yang menonjol seperti apa dan hasil-hasil pengawasan pemilunya seperti apa juga diangkat pada buku ini,” jelas Fitria Nita Witanti.

Proses penyusunan buku ini berjalan hingga tujuh bulan dengan banyak dinamika terjadi selama penggarapan buku ini.

“Kita sebagai penyelenggara pemilu ini punya basis yang berbeda-beda. Tidak semua orang bisa menulis. Namun, bagaimana dengan kemauan kita untuk menulis itu menjadi motivasi, supaya buku ini selesai,” ujar perempuan kelahiran Yogyakarta ini.

Fitria menegaskan, lima tim yang terlibat dalam penggarapan buku Tapak Tilas Pengawas Pemilu di Bumi Ki Ageng Selo ini mempunyai masing-masing tugas, seperti melakukan wawancara terhadap orang-orang terkait yang pernah berpartisipasi di Bawaslu Kabupaten Grobogan.

Metodologi

“Kita menggunakan metodologi wawancara terhadap para senior pelaku sejarah di Bawaslu Kabupaten Grobogan. Dari 20 itu, ada 15 yang berhasil kita wawancarai. Hal ini karena beberapa dari target yang kita wawancarai ini ada yang sudah meninggal dunia,” jelas Fitria Nita Witanti.