blank
Wakil Ketua DPRD Wonogiri, Siti Hardiyani (tengah deret depan) didampingi Sekretaris DPRD Wonogiri Gatot Siswoyo (kanan deret depan) menyerahkan cenderamata kepada Ketua BK DPRD Kota Bandung Dody Imawan (kedua dari kanan).(SB/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – DPRD Kota Bandung berkabung. Wakil Ketua DPRD Bandung Ir Kurnia Solihin yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Bandung, meninggal dunia.

Rombongan DPRD Kabupaten Wonogiri bersama para wartawan yang datang di Kota berjuluk ‘Paris Van Java’ tersebut, menjumpai banyak karangan bunga ungkapan duka cita, berjejer di halaman Gedung Legislatif Kota Bandung.

Meski dalam kondisi berkabung, rombongan DPRD Wonogiri bersama para wartawan, diterima resmi oleh Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Bandung, Dody Imawan (Anggota Fraksi Nasdem) dan Kasubag Humas Protokol DPRD Kota Bandung, Devy.

”Kami datang ke Bandung untuk melakukan studi banding mencari referensi tentang pola kemitraan DPRD dengan insan pers,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Wonogiri, Siti Hardiyani. Rombongan DPRD Wonogiri juga melibatkan unsur pimpinan Dewan bersama para personel Alat Kelengkapan (Alkap) legislatif.

Mereka terdiri atas Sardi, Jarmono, Ari Sumantri, Irawan Hari Purnomo, Dani Mursito, Heru Sukoco, Supriyanto, Imron Rizkiyarno dan Rusdiana. Turut serta Sekretaris DPRD Wonogiri Gatot Siswoyo, Kabag Umum Edhi Tri Hadiyanto dan Kabag Persidangan Sunardi, bersama sejumlah staf Sekretariat Dewan.

Bersama kami, tambah Siti, ikut pula 10 orang rekan wartawan yang selama ini setia melakukan peliputan di DPRD Wonogiri. Mereka terdiri atas Bambang Pur (Suara Baru), Khalid Yogi Putranto (Suara Merdeka), Joko Santosa (KR), Wibatsu Ari Sudewo dan Iwan Adi Luhung (Jawapos Radar Solo), Luthfi Shobri Marzuqi (Solopos), Tarmuji (Timlonet), Aris Arianto (Joglosemar), Wisnu Pranoto (TA-TV) dan Rahayu Kinasih (Radio Giri Swara).

Kode Etik

Ketua BK DPRD Kota Bandung, Dody Imawan, mengatakan, pola kemitraan DPRD dengan para wartawan, oleh Pansus telah ikut dimasukkan dalam pembakuan pembuatan draf kode etik. ”Masuk dalam Pasal 15,” tandasnya.

”Tapi kemitraan sebagaimana yang terjadi di Wonogiri, kami malah belum melakukannya,” ujar Dody Imawan.

Acara studi banding DPRD Wonogiri bersama para wartawan, berlangsung Senin (25/7) sampai dengan Kamis (28/7). Sebelum ke DPRD Kota Bandung, lebih dulu mengunjungi DPRD Kabupaten Cimahi, Jabar.

Di DPRD Cimahi, disambut oleh Sekretaris DPRD Totong Solehudin dan Kabag Persidangan Ruswanto bersama dua tokoh wartawan Pokja DPRD Kota Bandung, Bagja Sumana (Poskota) dan Dedy (Zona Bandung).

Totong mengenalkan, dengan para wartawan, kami membangun sinergitas dalam kolaborasi untuk sama-sama bertujuan membangun. Marwah dari sinergitas kolaborasi, diterjemahkan dalam kalimat ”Memberi sebelum diminta dan menjawab sebelum ditanya.”

Bukan Malaikat

Kata Totong, kami siap menerima kritik dari rekan-rekan wartawan. ”Karena kami merasa bukan sebagai malaikat yang benar terus. Kalau ada yang salah, silahkan dikritik,” ujar Totong.

Tokoh wartawan Pokja DPRD Kota Bandung, Bagja Sumana, menilai, apa yang dilakukan DPRD Wonogiri menjadi sejarah baru. ”Karena belum semua daerah melakukannya,” ujarnya.

Kata Bagja, studi komparatif DPRD Cimahi bersama wartawan, pernah dilakukan tiga kali ke Bali dan satu kali ke Batam. ”Juga beberapa kali ke Yogyakarta,” tuturnya.

Bambang Pur yang diminta menyampaikan sambutan mewakili para wartawan Wonogiri, menyatakan, jalinan kemitraan DPRD Wonogiri dengan wartawan, diilhami pendapat Thomas Jefferson ( 13 April 1743-4 Juli 1825).

Presiden Amerika ketiga, Thomas Jefferson, menjabat Tahun 1801-1809. Dia dikenal sebagai pencetus deklarasi kemerdekaan dan Bapak Pendiri Amerika Serikat (AS). Sebagai Presiden Negara Adi Kuasa, Thomas Jefferson, berpendapat, pers adalah instrumen penting dalam pencerahan dan meningkatkan harkat manusia sebagai makhluk rasional moral dan sosial.

Pertemuan di DPRD Cimahi diakhiri penyampaian pantun: ”Buah blewah dari Pasundan, bila salah mohon dimaafkan.”

Bambang Pur