MAGELANG (SUARABARU.ID) – TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun 2022 Kodim 0705/Magelang, di wilayah Kota Magelang secara resmi dibuka, Selasa (26/7).
Kegiatan itu dibuka Wakil Wali Kota Magelang M Mansyur di halaman Ponpes Tidar Dudan, Kelurahan Tidar Utara, Kecamatan Magelang Selatan.
Danramil 05/Secang Kapten Arm Juanto melaporkan, sasaran TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2022 meliputi sasaran fisik dan sasaran non fisik.
Untuk sasaran fisik, berupa pembangunan talud penahan sungai, dengan panjang 45 meter, tinggi 4 meter, lebar atas 0,3 meter dan lebar bawah 0,6 meter. Kemudian, renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 3 unit bantuan dari Baznas Kota Magelang.
‘’Kegiatan fisik ini bertujuan untuk mencegah terjadinya tanah longsor, meningkatkan jiwa gotong royong dan kesejateraan masyarakat,” terang Kapten Arm Juanto.
Sedang sasaran non fisik, berupa penyuluhan tentang bela negara dari Kodim 0705/Magelang, penyuluhan tentang wawasan kebangsaan dari Kesbangpol Kota Magelang, penyuluhan tentang Kamtibmas/Narkoba dari Polres Magelang Kota dan penyuluhan tentang Kesehatan dari Puskesmas Magelang Selatan.
Kapten Arm Juanto menerangkan, manfaat kegiatan non fisik adalah meningkatkan kesadaran bela negara dan cinta Tanah Air bagi masyarakat, meningkatkan kesadaran tentang arti pentingnya kesehatan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Personil yang terlibat dalam kegiatan ini mulai dari Kodim 0705/Magelang dan masyarakat setempat.
‘’Selain itu juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkoba,’’ tandasnya.
Wakil Wali Kota Magelang M Mansyur, saat membacakan sambutan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengemukakan, TMMD Sengkuyung merupakan aksi nyata meneguhkan semangat kegotongroyongan dan kebersamaan antara TNI dan masyarakat.
Program TMMD telah menjadi bagian dari cara merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotong royongan untuk mengatasi persoalan persoalan kebangsaan.
‘’Sebab, mengatasi kemiskinan dan mewujudkan daulat pangan, pengangguran, energi dan persoalan lainnya, tidak mungkin hanya mengandalkan peran pemerintah pusat saja, TNI/Polri saja, atau pemerintah daerah saja. Semua mesti keroyokan, dan semua mesti bersinergi serta berkolaborasi bersama rakyat untuk menyelesaikan berbagai persoalan tersebut,” paparnya.
Menurutnya, sinergitas dan kemanunggalan TNI dengan rakyat, serta pemerintah Pusat dan daerah melalui TMMD seperti ini menjadi suatu kekuatan luar biasa untuk memajukan desa, menggali dan mendayagunakan potensi serta mengatasi berbagai isu/persoalan terkini dengan solusi.
Dikatakan, program TMMD menggunakan sistem “Bottom Up Planning,” yaitu proses perumusan pembangunan yang dilakukan secara berjenjang dari level desa hingga Kabupaten/Kota, yang memenuhi aspek kesejahteraan masyarakat dan bermanfaat untuk pertahanan negara.
‘’Melalui TMMD ini, mari kita gelorakan lagi semangat kolektifitas, kerja-kerja kolosal serta persatuan dan kesatuan seluruh elemen masyarakat yang ada. Mari kita bangun sarana prasarana, fasilitas umum dan sosial yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat desa,’’ ungkapnya. (pemkotmgl)