blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat beserta istri ketika menikmati buah durian di Keseneng Selomerto. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Durian lokal Wonosobo punya banyak varian. Masing-masing varian punya ciri khas sendiri-sendiri. Baik menyangkut ukuran, bentuk dan rasa.

Salah satu petani durian asal Keseneng Selomerto, Sukir mengaku varian durian bisa diamati dari pohonnya. Tiap pohon durian akan menurunkan buah yang berbeda-beda.

“Khusus di Keseneng ada varian durian susu, beruk, madu, mrica, manggar, lenjeh dan montong yang punya ciri khusus dan rasa lain dari durian kebanyakan,” ujar dia.

Sukir mengungkapkan hal itu, saat ngobrol bersama Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dan keluarga yang kebetulan malam itu, sempat nduren bareng bersama sejumlah wartawan, di rumahnya.

Dalam kesempatan tersebut Afif didampingi Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Setda Satriyatmo, Camat Selomerto Suratman dan Sekcam Selomerto Setiawan.

Menurut Sukir, pohon durian di wilayah Keseneng sudah berumur puluhan tahun. Semakin tua usia pohon durian, maka buahnya akan semakin baik dan berkualitas. Kualitas buah durian sangat dipengaruhi oleh jenis pohonnya.

“Saat ini belum memasuki panen raya. Namun beberapa durian sudah banyak yang matang. Biasanya panen raya akan jatuh pada bulan Agustus tiap tahunnya,” ujar pria berpostur tinggi besar itu.

Potensi Unggulan

blank
Durian lokal Wonosobo dikenal punya aroma rasa dari durian dari daerah lain. Foto : SB/Muharno Zarka

Afif mengaku bangga daerahnya punya potensi lokal durian unggul. Sentra durian di daerah pegunungan ini ada di Keseneng dan Wediasin Selomerto.

“Namun daerah lain seperti Wadaslintang, Kaliwiro, Kalibawang, Kepil, Leksono, Sukoharjo juga banyak sekali petani yang membudidayakan pohon dan buah durian,” ujarnya.

Pihaknya berharap nanti satu daerah di Wonosobo punya keunggulan produk petanian masing-masing. Dengan demikian konsep one village one produck benar-benar bisa di andalkan di tiap daerah atau desa.

“Guna mendukung Wonosobo sebagai sentra durian lokal unggul, saya sangat mendukung adanya event festival durian, seperti yang sudah pernah digelar di tahun-tahun sebelumnya,” ujar dia.

Event tersebut, tambah Afif, sangat mendukung bagi promosi durian lokal yang punya cita ras khas tersendiri. Promosi yang dilakukan secara terus menerus akan menjadikan durian lokal semakin populer.

“Sehingga melalui festival durian, diharapkan pecinta buah durian akan berbondong-bondong ke Wonosobo. Mereka selain menikmati wisata alam juga sekaligus menikmati hasil agrowisata,” ucapnya.

Sentra buah di Wonosobo, menurut Afif, bisa dikembangkan menjadi kawasan agrowisata. Pengunjung yang datang bisa menikmati buah-buahan yang ada di dalam kebun buah terpadu.

Muharno Zarka