blank
Logo dan maskot 11 Th Asean Para Games di Solo, wujud kerarifan lokal. Foto: Pariwisatasolo

“Logo-logo acara ini menampilkan kearifan lokal, yaitu Rajamala, Keris, dan Gunungan. Rajamala menunjukkan bahwa kegiatan ini kuat dan berjalan dengan lancar. Keris dan gunungan menunjukkan kewibawaan yang harus dihormati. Ini menunjukkan kewibawaan para atlet. Ini adalah kekayaan budaya lokal. Maka mari juga kita tunjukkan lewat keramahan kita dalam acara ini,” katanya.

Sudarsana menyatakan dukungannya agar kearifan lokal harus benar tercermin dari para atlet dan masyarakat dalam penyelenggaraan acara olahraga besar ini.

“Orang Indonesia tunjukkan sikap penuh kedisiplinan, senyum, keramahan, sportifitas. Penontonnya juga tetap ramah, tetap jujur; jaga nama baik bangsa dan negara kita,” sebutnya dalam paparan.

Cindy Gulla, sebagai seorang figur publik, menyerukan agar masyarakat membuat konten positif terkait penyelenggaraan 11th Asean Para Games.

“Mari, viralkan, lewat sosial media. Tunjukkan kalau Indonesia itu keren, hebat, rakyatnya kompak. Viralkan konten positif dan budaya, mari berkontribusi dalam 11th Asean Para Games ini,” serunya.

wied