JEPARA (SUARABARU.ID) – SDN 4 Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, akan melakukan persiapan lebih maksimal menuju seleksi nasional cabang seni tari pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2022. Tahun lalu, tim tari sekolah ini maju ke jenjang yang sama, namun dengan predikat berbeda.
“Tahun lalu anak-anak juara 2 kabupaten. Tahun ini juara 1. Meski kemudian sama-sama maju ke seleksi nasional, tahun ini persiapan kami harus lebih maksimal. Apalagi ada pengalaman dari tahun lalu,” kata Kepala SDN 4 Jambu, Sri Chunafah pada Rabu (13/7/2022).
Dilaksanakan secara daring dengan mengunggah video, seleksi nasional tahun lalu belum membuahkan hasil dengan gelar juara. Karenanya, tahun ini tidak hanya tampilan tari yang diupayakan meningkat, tapi juga kualitas gambar video yang akan diunggah.
“Semoga hasilnya bisa lebih baik. Namun di luar itu, kami sudah sangat bersyukur anak-anak menjadi juara kabupaten tahun ini,” tambah Chunafah. Menurutnya, ada kerja keras dari siswa, guru pendamping, dan pelatih yang tidak bisa dilukiskan.
Tim tari SDN 4 Jambu yang menjadi juara kabupaten itu terdiri dari Nuranggi Mei Fajarani (kelas 5), Sabrina Maulidia (kelas 4) dan Agnes Aprilia Arya Safitri (kelas 4). Dalam FLS2N tingkat kabupaten yang berlangsung Selasa, 12 Juli 2022 di Disdikpora Kabupaten Jepara, tim ini membawakan tari Balad Arungan.
Setelah menjadi juara kabupaten, ketiga anggota tim memiliki tekad yang sama, memberi yang terbaik untuk sekolah dan Jepara. Mereka bahkan sama-sama punya keinginan untuk terus menekuni seni tari sambil berusaha menggapai cita-cita.
“Saya memang sejak PAUD suka menari,” demikian kata Nuranggi Mei Fajarani, siswi kelahiran Pemalang, 30 Mei 2012. Putri pasangan Iwan Sugito dan Umi Farida ini ingin tetap menari sambil mengejar cita-citanya menjadi guru.
Sementara Sabrina Maulidia yang mengaku tidak pernah menari sebelum latihan di SD, kini merasakan keseruan menari sejak berlatih setiap hari di SD. Putri pasangan Santoso dan Rukhayati yang lahir di Jepara pada 3 Februai 2013 ini juga bercita-cita menjadi guru.
Sedangkan Agnes Aprilia Arya Safitri baru tebersit keinginannya menekuni seni tari setelah menjadi juara kabupaten. Dia mengaku menangis haru setelah mendengar penguumuman hasil lomba, lalu mulai muncul keinginan untuk terus menari. Putri pasangan Mintariyo dan Fitri Qomariyani yang lahir di Jepara pada 7 April 2012 ini bercita-cita menjadi pramugari kereta api.
Kini ketiganya akan makin patuh pada arahan gurunya untuk persiapan maju ke babak seleksi nasional. Seperti pelaksanaan tahun lalu, tahun ini, juara 1 dan 2 FLS2N tingkat kabupaten maju ke babak seleksi nasional yang dilaksanakan secara daring. Dalam seleksi nasional, Pusat Prestasi Nasional akan menentukan peringkat 1 sampai 10 darii tiap provinsi. Meski 10 besar ini sama-sama mendapat e-sertifikat dari Pusat Prestasi nasional, hanya peringkat 1 dan 2 provinsi yang akan mengikuti babak final nasional.
“Semoga tahun ini prestasi anak-anak meningkat,” kata salah satu guru pendamping Sri Rejeki yang diamini rekannya, Dinda Mutiara Purwandari.
Hadepe – aksl