“Petugas juga melakukan pengambilan spesimen untuk konfirmasi diagnosa PMK. Pengambilan spesimen dilakukan tim Balai Besar Veteriner Wates Jogyakarta,” tambah kepala Disnakkan Grobogan.

Selain penanganan ternak terduga terserang penyakit mulut dan kaki sapi, Disnakkan Kabupaten Grobogan juga melakukan vaksinasi ternak di desa yang belum terinfeksi PMK.

Vaksinasi untuk ternak, hingga Jumat 1 Juli 2022, mencapai 4.929 dosis. Vaksinasi, dilakukan di 10 desa di 10 kecamatan sekabupaten Grobogan.

“Vaksinasi di Desa Bendoharjo, Gabus 100 dosis. Desa Kropak, Wirosari 200 dosis. Desa Ngrandah, Toroh 68 dosis, Desa Simo 50 dosis, Desa Banjarsari, Kradenan 49 dosis,” urainya.

Di Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer tercatat 102 dosis, sedang Desa Bringin 43 dosis dan Sambung Kecamatan Godong 43 dosis.

“Untuk Desa Jambon 141 dosis, Desa Pulokulon, Kecamatan Pulokulon 518 dosis. Desa Genuksuran, Purwodadi 144 dosis, Desa Tanjungharjo, Ngaringan 159 dosis dan Ds Ngabenrejo, Grobogan : 106 dosis,” ungkapnya.

Ternak di Grobogan masih diserang penyakit mulut dan kuku (PMK). Puluhan ternak diketahui mati setelah mengeluarkan gejala penyakit.

Serangan penyakit mulut dan kuku sapi di Grobogan, salah satunya telah menewaskan 31 ternak sapi di Jabangan, Kecamatan Geyer.

Dinas Peternakan Kabupaten Grobogan, mencatatkan 31 ternak sapi terduga penyakit mulut dan kuku ditemukan di Jambangan, Geyer.

Tyaning Wiedya