blank
Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo secara simbolis menyerahkan KPP di Pasar Induk. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Dinamika penempatan pedagang Pasar Induk Wonosobo melalui proses yang cukup panjang.

Hal tersebut dilihat dari aspek regulasi yang harus disepakati bersama antara Pemkab Wonosobo dengan semua pedagang.

Pasalnya, penempatan pedagang tak hanya dapat diukur dengan regulasi saja, melainkan adanya ruang diskusi dan musyawarah secara mendalam guna menghasilkan output formulasi yang tepat.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menagetkan Minggu, 24 Juli 2022 mendatang semua pedagang Pasar Induk Wonosobo sudah bisa menempati semua tempat yang disediakan.

“Itu sebagai hadiah istimewa peringatan Hari Jadi Wonosobo tahun 2022,” ungkap Bupati Afif Nurhidayat saat penyerahan secara simbolis Kartu Penempatan Pedagang (KPP) di Atrium Pasar Induk, setempat.

Afif menambahkan kesuksesan pelaksanaan penempatan pedagang Pasar Induk Wonosobo didukung oleh berbagai pihak terkait yang berbasis pada semangat gotong royong.

Diharapkan, Pasar Induk yang baru ini akan memberikan kebermanfaatan menopang sektor ekonomi masyarakat Wonosobo.

Hidupkan Ekonomi

blank
Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo foto bersama dengan perwakilan pedagang Pasar Induk. Foto : SB/Muharno Zarka

“Tepat hari ini Jumat Pon, 1 Juli 2022 kita bersama menyaksikan penyerahan KPP Pasar Induk, kepada 2545 Pedagang, yang terdiri dari 2339 los dan 206 kios secara simbolis,” ujarnya.

Dia berharap penyerahan KPP secara simbolis mampu memberikan kemanfaatan, keberkahan dan kemajuan Wonosobo dalam menopang sektor ekonomi.

Lebih lanjut, adanya Pasar Induk yang lebih modern, diharap mampu menampilkan produk-produk UMKM unggulan Wonosobo.
Juga sebagai ajang promosi efektif menghidupkan ekonomi masyarakat lokal.

“Terus tingkatkan promosi di Pasar Induk Wonosobo dengan menampilkan poduk UMKM unggulan yang kita miliki,” tandas Bupati.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperkop UKM) Bagyo Sarastono menegaskan, pasar merupakan pusat aktivitas perekonomian rakyat yang sangat penting dalam mendorong percepatan pembangunan di daerah, utamanya di sektor perdagangan.

“Selain membangun fisik, saat ini pemerintah juga berupaya merevitalisasi manajemen pengelolaan pasar dan memberikan edukasi kepada pedagang pasar agar memberi daya saing terhadap toko modern yang kini marak hadir,” tegasnya.

Menurutnya, sebagai penggerak roda perekonomian masyarakat, pasar rakyat juga memiliki kedekatan dengan aspek sosial dan budaya masyarakat setempat.

“Aspek sosial budaya menjadi nilai keunikan tersendiri dari pasar rakyat. Kedudukan pasar rakyat hingga kini tetap penting dan menyatu dalam kehidupan masyarakat,” tandasnya.

Muharno Zarka