Oleh Dewi Saptariani, S.Pd.
Kelulusan merupakan peristiwa yang paling dinantikan oleh setiap siswa. Setelah beberapa tahun mengenyam pendidikan sesuai jenjang, wajar jika para siswa merasa bahagia saat dinyatakan lulus. Momen tersebut dianggap sebagai tolak ukur pencapaian kesuksesan mereka dalam melewati ujian sekolah sebelum melangkah ke jenjang berikutnya. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk merayakan kelulusan ini.
Seperti yang terjadi pada Rabu pagi tanggal 15 Juni 2022, halaman SD Negeri 1 Srobyong yang dipenuhi sekumpulan anak-anak dengan pakaian berwarna hitam dan kostum olahraga. Tidak hanya itu mereka masing-masing juga menenteng karung plastik yang penuh dengan sampah. Yang berpakaian serba hitam adalah siswa-siswi kelas VI dari SD Negeri 1 Srobyong yang tengah berbahagia karena merayakan kelulusan.
Perayaan kelulusan kali ini dilaksanakan dengan kegiatan jalan sehat sambil memungut sampah di sepanjang jalan yang mereka lalui. Kegiatan tersebut digagas oleh dewan guru untuk memberikan kenangan bermakna bagi mereka dalam masa akhir belajar di sekolah dasar. Disamping itu juga bermanfaat bagi lingkungan sekitar, dan juga mengedukasi agar anak tahu pentingnya menjaga kebersihan.
Wujud Bakti kepada Masyarakat
“Kegiatan ini merupakan wujud bakti kami kepada masyarakat. Ini juga menjadi ajang rekreasi murah meriah namun sehat dan bermanfaat. Kami sudah melakukan kegiatan ini tiga kali, dan selalu mendapat respon positif dari masyarakat dan wali siswa,” kata Solichul Hadi, Kepala Sekolah SD Negeri 1 Srobyong.
Solichul juga mengatakan, kegiatan jalan sehat memungut sampah ini tidak hanya diikuti siswa kelas VI saja, melainkan juga adik-adik kelasnya mulai dari kelas I sampai kelas V.
Kegiatan jalan sehat sambil memungut sampah ini diawali dari halaman sekolah, kemudian menyeberang Jalan Raya Jepara-Bangsri menuju Balai Desa Jambu Barat lalu menyusuri jalan sepanjang RT 35 RW 07 Desa Jambu Barat. Kegiatan tidak berhenti setelah karung yang mereka bawa penuh, setelah itu ada proses penimbangan untuk menentukan karung terberat. Akan diambil tiga juara untuk mendapatkan hadiah yang telah dipersiapkan oleh dewan guru. Perlu diketahui, sebelum berangkat anak-anak sudah mendapatkan edukasi untuk memungut sampah anorganik saja yang memang tidak bisa terurai oleh lingkungan.
Proses penimbangan sampah ini berlangsung di garis finish, yaitu di tepi Sungai Sinanggul. Tepi Sungai Sinanggul ini relatif aman, karena memang setiap hari dipergunakan masyarakat untuk mencuci kendaraan, bermain, bahkan berenang.
“Saya gembira sekali dapat berpartisipasi dalam kegiatan bersih lingkungan ini, walaupun saya harus rela untuk melewatkan latihan renang pagi yang biasa saya lakukan,” kata Almaira, siswi kelas VI yang juga salah satu atlet renang Kabupaten Jepara.
Sambil menunggu karung-karung mereka ditimbang, anak-anak dapat menyantap bekal yang sudah dipersiapkan, lalu bermain air dan bercanda-ria dengan pengawasan dewan guru tentunya.
Lantas dibawa kemana sampah-sampah yang telah anak-anak dapatkan tadi? Sampah dibawa ke sekolah untuk dikumpulkan dan dijual ke pengepul.
Pembelajaran Langsung yang Bermakna
Setelah kegiatan selesai anak-anak dapat kembali ke sekolah dan pulang ke rumah masing-masing dengan membawa kenangan indah dan memperoleh pembelajaran secara langsung tentang pentingnya kepedulian untuk menjaga alam dari sampah maupun kerusakan.
Pembelajaran paling penting bagi siswa-siswi kelas VI yakni kelulusan tidak selalu dirayakan dengan hingar bingar, justru akan lebih berkesan dengan melakukan hal sederhana namun bermanfaat, dan sumbangsih tidak selalu dengan hal yang besar, cukup mulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Penulis adalah Guru SD Negeri 1 Srobyong