blank
Kantor Kesbangpol Kabupaten Wonogiri, Selasa (28/6), menggelar sosialisasi pemantapan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) di Kampung Pancasila Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.(Dok.Kesbangpol Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Di Kampung Pancasila Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri, Selasa (28/6) dilakukan sosialisasi pemantapan Wawasan Kebangsaan (Wasbang).

Kegiatan ini dibuka oleh Plt Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) Kabupaten Wonogiri yang diwakili Kepala Tata Usaha (TU) Kantor Kesabngpol Wonogiri Drs Sidik Pramono. Acara ini, diikuti oleh sekitar 50 peserta yang mewakili para tokoh dari berbagai elemen masyarakat.

Sosialisasi menampilkan 4 orang pembicara atau nara sumber (Narsum). Terdiri atas Tokoh Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Wonogiri, Suwadji, Pasi Intel Kodim 0728 Wonogiri Kapten (Inf) Mulyono, Kabag Intelkam Polres Wonogiri AKP Sunardi SH MH, dan Kasi Binmas Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Wonogiri, Mursidi SAg MSi.

Para nara sumber masing-masing menyampaikan materi tentang Nilai-nilai Perjuangan, Wasbang, Hakikat Ancaman dan pemahaman Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan negara agama.

Desa Wonokerto dipimpin oleh Kepala Desa (Kades) Suyanto. Pada pertengahan Bulan Juni 2022 lalu, Wonokerto sebagai Kampung Pancasila perdana di Kabupaten Wonogiri, menjadi perbincangan hangat masyarakat.

Itu berkait dengan pengungkapan jaringan Khilafatul Muslimin (KM) oleh jajaran Polres Wonogiri, setelah mendapat laporan dari masyarakat di Dusun Jaten, Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri.

Masyarakat melaporkan, karena menilai ajaran Islam yang disampaikan oleh para tokoh dari KM dianggap bertentangan dengan lazimnya yang dipahami oleh masyarakat Muslim.

Menyikapi laporan ini, Polisi bersama dinas dan instansi terkait, mengamankan 7 orang tersangka. Mereka masing-masing berkapasitas sebagai Pimpinan Lembaga Pendidikan, Guru dan Pengasuh.

Terungkap, lembaga pendidikan yang didirikan oleh KM tidak berizin, meskipun telah merekrut anak didik dan memberikan praktik pembelajaran yang menganut paham mereka. Kepada murid-muridnya juga telah diberikan buku rapor sebagai hasil dari proses pembelajarannya.

Bambang Pur