blank
ANTUSIAS - Peserta antusias mengikuti pelatihan pengelolaan sampah anorganik oleh TP PKK Kota Pekalongan. (foto: dinkominfo kota pekalongan)

PEKALONGAN (SUARABARU.ID) – Sampah anorganik menjadi masalah yang cukup meresahkan, pasalnya limbah anorganik ini merupakan jenis yang sulit terurai oleh alam maupun mikro organisme. Karena itu Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pekalongan terus berupaya untuk mengurangi tumpukan limbah anorganik menjadi barang yang memiliki nilai guna dan nilai ekonomi. Bersinergi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, TP PKK Kota Pekalongan melaksanakan bimbingan teknis pengelolaan sampah anorganik, Senin (27/6/2022).

“Bimtek hari ini TP PKK Kota Pekalongan bersinergi dengan DLH untuk penguatan kader dalam pengelolaan sampah anorganik dijadikan sesuatu lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual, jadi tadi sudah ada beberapa contoh yang dibawa narasumber bisa dibuat untuk bahan kerajinan bisa untuk tempat buah, keranjang dan tas,” tandas Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya.

Inggit mengatakan, melihat hasil kerajinan yang bagus dan cantik dari limbah anorganik tersebut, Inggit menilai keterampilan ini dapat dijadikan peluang usaha dan dapat mengurangi volume sampah di kota Pekalongan, dimana pada TPA Degayu gunung sampah cukup tinggi sekitar 17 meter.

Lebih lanjut, Inggit menyampaikan DLH Kota Pekalongan mengajak kader PKK untuk dapat memanfaatkan omah pilah sampah mandiri dan berekonomi (OOPS MAMI) yakni dengan melakukan budidaya maggot dan setelah berkembang biak, maggot tersebut akan dibeli oleh DLH.

“Dari DLH pun sudah menawarkan ke ibu-ibu jika ingin budidaya maggot akan diberikan bubur sampah dan diberikan maggot tinggal kita memberikan makan dan nantinya akan dibelikan lagi oleh DLH ini peluang besar juga untuk yang organik,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Inggit kembali mensosialisasikan, pilah sampah dari rumah, sampah yang tidak bisa terurai dapat diserahkan ke bank sampah dan nantinya dapat ditukar dengan uang.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kecamatan Pekalongan Utara, Siti Alfiah mengaku senang dengan adanya bimtek ini sehingga ia mendapat tambahan ilmu bagaimana cara mendaur ulang sampah. “Dengan adanya pelatihan ini membuat kami semakin kreatif dan meningkatkan ekonomi di wilayah terdekat kami,” pungkasnya.

Nur Muktiadi