blank
Pj. Bupati Jepara Edy Supriyanta bersama kepala dinas terkait saat mengunjungi Benteng peninggalan VOC. (Foto: Kominfo)

JEPARA (SUARABARU.ID)- Kabupaten Jepara masih banyak menyimpan peninggalan purbakala, salah satunya adalah Benteng Fort Japara XVI. Benteng yang dibangun VOC Belanda pada abad ke-16 ini terletak di tengah-tengah kota Jepara.

blank
Benteng Fort Japara XVI (Foto: Jejak piknik.com)

Secara umum, Benteng Fort Japara termasuk Benda Cagar Budaya (BCB). Bangunan tersebut dalam kondisi yang relatif baik. Di bagian depan dihiasi dengan taman dan tempat bersantai bagi para pengunjung.

Benteng yang menyimpan banyak cerita sejarah kota Jepara di masa lampau ini rencananya akan dipercantik dengan sarana dan prasarana (sarpras) yang memadai. Hal itu diungkapkan Pj. Bupati Jepara Edy Supriyanta dalam kunjungannya di lokasi tersebut, Sabtu (25/6/2022).

Edy Supriyanta berharap, bangunan  dengan luas 1,69 hektare itu tidak hanya dikenal sebagai Taman Makam Pahlawan (TMP) para pejuang di Jepara. Tetapi menjadi lokasi wisata bersejarah dan edukasi yang representatif.

“Benteng fort Japara akan kita jadikan ikon wisata yang menarik dan unik “katanya.

Tidak menutup kemungkinan, lokasi tersebut juga didirikan warung kuliner. Dirinya telah memerintahkan dinas terkait untuk melengkapi fasilitas sarana yang belum tersedia. Termasuk musala, sumur, kamar mandi, lampu, dan juga jaringan internet.

Lanjut Edy, untuk merencanakan semua itu butuh proses. Dia menegaskan agar dinas terkait mengajukan di anggaran perubahan tahun 2022 ini.

“Saya sudah perintahkan Kepala Dinas terkait untuk mengajukan di anggaran perubahan tahun ini. Mudah-mudahan bisa dan segera teralisasi,”tuturnya.

Setelah itu Edy Supriyanta melanjutkan kunjungannya di alun-alun 1 Jepara. Nantinya untuk tempat baliho pojok ukuran panjang 12,5 dan lebar 2,5 meter akan dibangun tulisan permanen oleh DPUPR. Sedangkan untuk papan baliho akan dipindahkan di sebelah baratnya menghadap ke selatan.

Edy Supriyanta dalam kunjungannya juga didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Ary Bachtiar, Kepala Diskominfo Arif Darmawan, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Farikhah Elida.

ua/kominfo