BLORA (SUARABARU.ID) – Ada Belasan atlet catur kategori junior dan senior yang mengikuti Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) 2022 di SMAN 2 Pati, mulai 19 – 26 Juni 2022.
Ini adalah agenda perhelatan catur tatap muka perdana bagi pecatur Jawa Tengah, setelah lama pasif akibat pandemi Covid 19, yang terjadi selama dua tahun lebih. Meskipun telah diupayakan secara online, namun gregetnya masih kurang nendang.
Dengan semakin melandainya kasus covid-19 di Jawa Tengah, maka dimulailah pergerakan masyarakat untuk berkegiatan, baik kegiatan ekonomi, pendidikan, maupun even olahraga, termasuk di antaranya adalah cabang olahraga catur, yang diselenggarakan di Kabupaten Pati.
Kejurprov Catur 2022 ini, menggelar tiga kategori yaitu catur standart/klasik, catur cepat dan catur kilat itu diikuti juga oleh atlet catur yunior putra putri dari Kabupaten Blora, yang terhitung masih sangat baru dan minim pengalaman tanding.
Namun dengan semangat dan tekad yang kuat, demi membawa nama Blora, para atlet yunior kita tetap melangkahkan kaki dari tempat penginapan ke tempat bertanding.
Raih Tiga Perunggu
Persaingan yang ketat dari para atlet – atlet catur luar daerah, seperti dari Semarang, Banyumas, Salatiga, Brebes, Purworejo, Jepara dan tuan rumah Pati, tidak membuat mereka ciut nyali, dan meskipun baru debut pertama, dua atlet yunior F dari Blora berhasil meraih tiga medali perunggu.
Kerja keras para atlet yunior Blora layak sungguh luar biasa, meskipun ini adalah debut perdana, dari Kabupaten Blora, dua putra putri atlet junior F mampu meraih tiga medali perunggu.
Satu medali perunggu dari kategori catur standart atau klasik untuk junior F, direbut oleh Dwi Suryo Fajar Nugroho, setelah bertarung dengan atlet-atlet dari Banyumas, yang memiliki jam bertanding lebih tinggi.
“Raihan perunggu ini, layak mendapatkan apresiasi, karena benar-benar debut yang pertama untuk anak kami, Dwi Suryo Fajar Nugroho, kami bangga dengan prestasi itu,” ujar Ellia Fency, ibu dari Fajar, siswa kelas 3 SD Islam Baitunnur Blora.
Evaluasi Pengurus Percasi
Dua medali yang sama diraih oleh, Citra Nia Nabila Hapsari, yang berhasil meraih prestasi dari dua kategori, yaitu catur cepat dan catur kilat untuk kelas yunior F Putri.
Meskipun sempat diwarnai kekecewaan, karena tidak didampingi official, sehingga dua atlet tersebut mengalami kendala teknis dalam lomba.
“Untuk itu harus dilakukan evaluasi dalam mengirimkan atlet, di antaranya adalah pemilihan tempat menginap atlet, harus dekat dengan lokasi lomba, official harus berkompeten, jadi harus siap mendampingi atlet, karena itu sangat krusial untuk mengikuti pertandingan, intinya harus dievaluasi dengan komprehensif oleh seluruh pengurus, hilangkan ego, untuk kepentingan atlet,” ungkap salah satu orang tua dari atlet, peraih medali perunggu tersebut.
Kudnadi Saputro