vaksin PMK
Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispeterikan) Kabupaten Magelang memrioritaskan sapi dalam kondisi sehat untuk mendapatkan vaksinasi antisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Foto: W. Cahyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU,ID)- Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispeterikan) Kabupaten Magelang memrioritaskan sapi dalam kondisi sehat untuk mendapatkan vaksinasi antisipasi  penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Kami memrioritaskan pemberian vaksin  PMK tersebut bagi sapi  yang dalam keadaan sehat,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Joni Indarto, Jumat (24/6/2066).

Joni mengatakan, selain untuk sapi yang keadaan sehat,  vaksinasi tersebut juga untuk hewan ternak yang betina belum pernah bunting dan juga belum pernah terjangkit PMK.

 

 

Serta hewan ternak yang ada di desa  hijau atau belum pernah terjangkit virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae.

vaksin PMK

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Joni Indarto. Foto:W. Cahyono

Serta hewan ternak yang ada di desa  hijau atau belum pernah terjangkit virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae.

Menurutnya, pemberian vaksin  PMK tersebut untuk hewan ternak yang rentan seperti sapi perah, sapi potong di fasilitas pembibitan dan hewan ternak betina produktif.

“ Populasi sapi perah yang ada di wilayah Kabupaten Magelang hingga saat ini mencapai 600 ekor dan ada dua kecamatan, yakni Kecamatan Mertoyudan dan Ngablak,” katanya.

Ia menjelaskan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang mendapatkan alokasi vaksin antisipasi sebanyak 500 dosis dan digunakan untuk 500 ekor ternak.

Pihaknya, juga menargetkan pemberian vaksin  PMK tahap pertama tersebut, paling lambat 2 Juli 2022 sudah selesai .

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Ery Indraswari menambahkan,  vaksinasi tersebut diperuntukan bagi hewan ternak yang sehat dan sudah punya kekebalan   minimal umur ternak tiga bulan.

Sedangkan, ternak yang belum mempunyai kekebalan  dua minggu, kemudian diulang enam bulan ke depan.

Dan sesuai dengan aturannya, untuk tahap kedua penyuntikan vaksin antisipasi PMK tersebut berselang enam bulan setelah penyuntikan pertama,” kata Ery.

Ia menambahkan, untuk pelaksanaan vaksinasi ternak tersebut Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang telah menyiapkan 13 orang dokter hewan  dan ditambah  sejumlah para medis.

Ery mengatakan, nantinya sapi-sapi yang telah divaksin akan ditandai bagian telinganya dengan ear tage ( tanda telinga).Namun, hingga saat ini penanda bagi ternak yang telah divaksin  belum ada.

“Tahapan vaksinasi tersebut meliputi pendataan, penandaan dan selanjutnya vaksinasi. Tetapi untuk ear tage– nya saat ini belum tersedia,” katanya.

Hingga saat ini jumlah ternak sapi yang terduga terjangkit virus PMK di Kabupaten Magelang sebanyak 705 ekor , 495 di antaranya kondisinya sudah membaik.

“Kemudian 177 ekor sakit, 30 ekor telah dipotong dan tiga ekor mati,”katanya.  W. Cahyono