celeng
Asimah ( tengah), salah satu korban amukan celeng dan mengalami luka ringan mendapatkan kunjungan dari beberapa tetangganya. Foto. W. Cahyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID): Seekor celeng (babi hutan) mengamuk di Dusun Kuwang, Desa Windusari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang , mengakibatkan dua  menderita luka –luka cukup parah dan dua orang luka ringan. Peristiwa tersebut terjadi  Kamis ( 23/6/2022) sekitar pukul 09.00 WIB.

Tiga orang yang mengalami luka-luka cukup parah yakni Juman (55)  luka di bagian kepala, kaki, tangan dan pinggang, kemudian, Zulfatul Karimah (30) luka di kaki sebelah kiri, jari tangan kanan putus dan luka di lengan tangan kanan. Celeng tersebut kemudian menyerang Asimah (63) dan mengakibatkan luka  di paha kirinya.

Selain itu, satu orang lainnya yakni Agus yang saat itu berusaha menolong Zulfatul Karimah juga mengalami luka ringan.

 

 

celeng
Di jalan masuk Dusun Kuwang, Desa Windusari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang ini, salah satu korban Zulfatul Karimah diseruduk celeng yang mengamuk. Foto: W. Cahyono

“Celeng tersebut turun dari hutan Gunung Giyanti ke Dusun Kuwang karena sedang diburu oleh beberapa pemburu celeng yang juga membawa beberapa ekor anjing,” kata salah satu saksi mata, Mukhkasin kepada wartawan, Kamis ( 23/6/2022).

Mukhlasin mengatakan, celeng berjenis kelamin betina tersebut diduga mengamuk karena diburu oleh kawanan pemburu babi hutan dari hutan Gunung Giyanti yang berjarak sekitar 1 kilometer dari dusun tersebut.

Menurutnya, korban yang pertama kali diserang oleh binatang buas tersebut yakni Zulfatul Karimah yang sedang perjalanan pulang dari mengambil buku raport anaknya.

“ Mbak Zul saat itu mengendarai sepeda motor saat pulang dari mengambil buku rapor anaknya. Sesampainya di jalan masuk dusun, celeng  tersebut secara tiba-tiba dari arah dusun langsung,menyerang korban dan menyebabkan korban terjatuh dari sepeda motor,” ujarnya.

Ia menuturkan, saat korban terjatuh dari sepeda motor, babi hutan tersebut langsung menyerangnya dan menyebabkan korban mengalami luka parah. Pada bagian kaki kiri dan tangan kanannya. Selain itu, korban juga mengalami jari tangan kanannya putus.

Mukhlasin menambahkan, saat korban diserang oleh celeng tersebut,  seorang warga setempat yang bernama Agus telah berupaya menolongnya dengan cara menghalau binatang  tersebut dengan cangkul. Namun, binatang tersebut semakin beringas dan menyerangnya. Sehingga Agus mengalami luka ringan di bagian kaki kanannya.

Setelah berhasil dihalau, celeng tersebut kemudian lari dan masuk ke persawahan yang ada di sekitar dusun tersebut dan menyerang dua warga Dusun Kuwang lainnya. Yakni, Asimah (53) yang sedang memanen singkong dan juga Juman yang sedang mencari rumput.

Warga  yang mengetahui ada celeng masuk kampung dan menyerang warga setempat langsung berupaya menangkapnya. Setelah berhasil ditangkap, celeng tersebut warga beramai-ramai membunuhnya dengan senjata tajam.

Sementara itu, dua orang korban yang mengalami luka cukup parah yakni  Juman dan Zulfatul Karimah yang sebelumnya mendapatkan perawatan di Puskesmas Windusari, dirujuk ke  RSU Merah Putih Kabupaten Magelang untuk mendapatkan perawatan secara intensif.

Sedangkan, Asimah yang menderita luka di bagian paha kirinya setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Windusari diperbolehkan pulang ke rumahnya. Begitu pula dengan Agus yang hanya mengalami luka ringan.  W. Cahyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID): Seekor celeng (babi hutan) mengamuk di Dusun Kuwang, Desa Windusari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang , mengakibatkan dua  menderita luka –luka cukup parah dan dua orang luka ringan. Peristiwa tersebut terjadi  Kamis ( 23/6/2022) sekitar pukul 09.00 WIB.

Tiga orang yang mengalami luka-luka cukup parah yakni Juman (55)  luka di bagian kepala, kaki, tangan dan pinggang, kemudian, Zulfatul Karimah (30) luka di kaki sebelah kiri, jari tangan kanan putus dan luka di lengan tangan kanan. Celeng tersebut kemudian menyerang Asimah (63) dan mengakibatkan luka  di paha kirinya.

Selain itu, satu orang lainnya yakni Agus yang saat itu berusaha menolong Zulfatul Karimah juga mengalami luka ringan.

“Celeng tersebut turun dari hutan Gunung Giyanti ke Dusun Kuwang karena sedang diburu oleh beberapa pemburu celeng yang juga membawa beberapa ekor anjing,” kata salah satu saksi mata, Mukhkasin kepada wartawan, Kamis ( 23/6/2022).

Mukhlasin mengatakan, celeng berjenis kelamin betina tersebut diduga mengamuk karena diburu oleh kawanan pemburu babi hutan dari hutan Gunung Giyanti yang berjarak sekitar 1 kilometer dari dusun tersebut.

Menurutnya, korban yang pertama kali diserang oleh binatang buas tersebut yakni Zulfatul Karimah yang sedang perjalanan pulang dari mengambil buku raport anaknya.

“ Mbak Zul saat itu mengendarai sepeda motor saat pulang dari mengambil buku rapor anaknya. Sesampainya di jalan masuk dusun, celeng  tersebut secara tiba-tiba dari arah dusun langsung,menyerang korban dan menyebabkan korban terjatuh dari sepeda motor,” ujarnya.

Ia menuturkan, saat korban terjatuh dari sepeda motor, celeng tersebut langsung menyerangnya dan menyebabkan korban mengalami luka parah. Pada bagian kaki kiri dan tangan kanannya. Selain itu, korban juga mengalami jari tangan kanannya putus.

Mukhlasin menambahkan, saat korban diserang oleh celeng tersebut,  seorang warga setempat yang bernama Agus telah berupaya menolongnya dengan cara menghalau binatang  tersebut dengan cangkul. Namun, binatang tersebut semakin beringas dan menyerangnya. Sehingga Agus mengalami luka ringan di bagian kaki kanannya.

Setelah berhasil dihalau, celeng tersebut kemudian lari dan masuk ke persawahan yang ada di sekitar dusun tersebut dan menyerang dua warga Dusun Kuwang lainnya. Yakni, Asimah (53) yang sedang memanen singkong dan juga Juman yang sedang mencari rumput.

Warga  yang mengetahui ada celeng masuk kampung dan menyerang warga setempat langsung berupaya menangkapnya. Setelah berhasil ditangkap, celeng tersebut warga beramai-ramai membunuhnya dengan senjata tajam.

Sementara itu, dua orang korban yang mengalami luka cukup parah yakni  Juman dan Zulfatul Karimah yang sebelumnya mendapatkan perawatan di Puskesmas Windusari, dirujuk ke  RSU Merah Putih Kabupaten Magelang untuk mendapatkan perawatan secara intensif.

Sedangkan, Asimah yang menderita luka di bagian paha kirinya setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Windusari diperbolehkan pulang ke rumahnya. Begitu pula dengan Agus yang hanya mengalami luka ringan.  W. Cahyono