MAGELANG (SUARABARU.ID) – Sebagian pengusaha kecil mampu bertahan dan berkembang karena memanfaatkan ekosistem digital, bahkan ketika pandemi Covid-19 melanda. Cara ini perlu terus dikembangkan untuk menjaga kelangsungan usaha mereka.
Permintaan itu disampaikan Wali Kota Muchamad Nur Aziz saat menjadi narasumber pelatihan Achievement Motivation Training (ATM) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di Hotel Puri Asri Magelang, Senin (20/6).
‘’Selalu ada hikmah di setiap musibah. Penggambaran ini terbukti bagi UMKM kita yang tetap eksis meski digempur pandemi, dengan memanfaatkan momentum bertransformasi ke dunia digital,’’ ungkap Aziz.
Menurutnya, pandemi yang terjadi awal 2020 lalu membuat pengusaha kecil beradaptasi dengan pola konsumsi baru. Kondisi ini menuntut UMKM untuk berpromosi lebih agresif secara online, menjual produk mereka secara cepat melalui sistem pengiriman barang.
Dalam upaya pengembangan UMKM, tahap penyadaran dan pembentukan perilaku mandiri suatu keniscayaan yang tak dapat dikompromikan. Transformasi kemampuan organisasi/usaha sama vitalnya dengan penciptaan karakter.
‘’Tugas pemerintah adalah fasilitator mengubah mindset terutama bagi UMKM. Jangan dulu bangga kalau omset perbulan UMKM itu masih di bawah Rp 10 juta per bulan. Kita harus ubah mindset itu menjadikan netto (pendapatan bersih) Rp10 juta per bulan,’’ terangnya.
Dokter spesialis penyakit dalam itu ingin UMKM yang sudah sering mendapatkan pelatihan dan pendampingan itu bisa mandiri, tidak bergantung lagi dengan pemerintah. Pendampingan itu merupakan program kontinyu, sehingga alokasi pelatihan bisa diteruskan kepada UMKM yang belum mendapat pelatihan.
Dia menjelaskan, tahun ini pembangunan IKM Center di Kota Magelang tuntas. Dia ingin keberadaan fasilitas publik itu bisa dirasakan bersama guna menaikkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
‘’Caranya dengan menampilkan produk lokal kita yang mampu bersaing. Orang datang ke Magelang belum lengkap kalau belum ke IKM Center. Pola ini yang nanti kita bangun,’’ ujarnya.
Menurutnya, sesuai dengan jargon Kota Jasa, Kota Magelang harus mampu menciptakan produk lokal berdaya saing tingkat nasional dan internasional. Ia pun menginginkan ke depan setiap RW di Kota Magelang berhasil menciptakan minimal satu produk khas unggulan.
‘’Istilahnya one region one product. Keinginan ini juga sebagai upaya pelaksanaan satu di antara 9 program unggulan Pemkot Magelang yaitu Magelang Keren (Magelang Entrepreneurship Center), di mana di setiap RT di Kota Magelang terdapat minimal satu wirausahawan, syukur-syukur bisa lebih,” tandas Wali Kota Magelang. (Pemkotmgl)