blank
Rektor Undip, Prof. Yos Johan Utama, mengukuhkan 3 Guru Besar Undip, Selasa (14/6/2022). (foto: Humas Undip)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menggelar Sidang Terbuka Senat Akademik dengan acara Pengukuhan 8 Guru Besar di Gedung Prof. Soedarto, kampus Undip Tembalang Semarang, Selasa (14/6/2022).

Pengukuhan Guru Besar yang dipimpin langsung Rektor Undip kali ini dilaksanakan dalam 3 tahap selama 3 hari, mulai tanggal 14 sampai dengan 16 Juni 2022.

“Mewakili segenap civitas akademika Undip, saya menyampaikan selamat dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada para Guru Besar yang baru saja dikukuhkan beserta keluarga yang telah berhasil meraih jabatan akademik tertinggi Guru Besar di bidang ilmu masing masing,” kata Rektor Undip, Prof. Yos Johan Utama.

Lebih jauh Yos melanjutkan, keberhasilan tersebut tentu bukanlah hasil usaha sendiri, namun banyak pihak terlibat yang saling bahu-membahu sehingga memungkinkan berhasil menggapainya.

Tak lupa mewakili Undip, Yos mengucapkan terima kasih atas peran keluarga dan peran prodi, fakultas, senat akademik, dewan guru besar, tim penilai angka kredit, serta para pembimbing yang mempunyai peran menentukan dalam pencapaian jabatan guru besar ini.

Dirinya menjelaskan mahkota yang sebenarnya dari Guru Besar adalah kemampuan untuk terus mencetak karya-karya bagi kemaslahatan umat manusia dan alam semesta, terlebih lagi bidang yang digeluti tentu sangat berkait dan bermanfaat bagi umat manusia dan alam semesta.

Menjadi seorang Guru Besar tidak hanya sekadar dituntut capaian keilmuan, tetapi didalamnya juga ada kematangan jiwa, serta integritas baik sebagai pendidik maupun sebagai manusia.

Dengan gelar akademik tertinggi sudah sepatutnya memiliki dan memupuk pula jiwa kepedulian kepada umat manusia dan alam semesta, serta berani dalam menegakkan kebenaran dilandasi kejujuran dan integritas.

Lebih lanjut Prof. Yos berharap kepada para Guru Besar yang telah dikukuhkan agar terus menciptakan karya-karya ilmiah dan mampu menjaga integritas.

“Saya berharap kedepan para Guru besar terus menghasilkan karya ilmiah yang bermutu yang terbarukan dan mampu menjaga integritas baik sebagai manusia maupun sebagai pengajar,” pungkasnya.

Sebelumnya acara pengukuhan Guru Besar Undip secara resmi dibuka oleh Ketua Senat Akademik Undip, Prof. Edy Rianto, dimana dalam sambutannya, ia menyampaikan saat ini Guru Besar aktif di Undip sebanyak 161 orang.

Dengan makin banyaknya Guru Besar yang dikukuhkan, maka menjadi salah satu indikator semakin meningkatkanya kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi di Undip

“Beberapa orang Guru Besar baru lagi sudah turun SK-nya dan menunggu untuk dikukuhkan dan beberapa dosen masih dalam proses di Ditjen Dikti untuk diangkat menjadi Guru Besar. Kita semua sangat mengharapkan jumlah guru besar di Undip akan bertambah lagi,” katanya.

Lebih lanjut Prof. Edy menambahkan pengangkatan sebagai Guru Besar merupakan sebuah pengakuan akan kemampuan seseorang dalam bidang ilmunya.

Namun, pengangkatan atau penunjukan seseorang menjadi Guru Besar mengandung tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu yang dikuasainya untuk kemaslahatan masyarakat dan kejayaan negara.

“Seorang Guru Besar hendaknya menjadi pengayom dan pembimbing bagi dosen muda dan para mahasiswa dalam memperdalam dan mengembangkan ilmu dan kemampuan mereka. Seorang Guru Besar juga harus dapat menjadi suri teladan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Sementara itu, Kepala Sekretariat dan Protokol Undip, Dr. Agus Suherman, mengutarakan Guru Besar Undip yang dikukuhkan pada Selasa (14/6/2022) yaitu Prof. Iwan Rudiarto dan Prof. Sunarti dari Fakultas Teknik, Prof. Rahmat Gernowo dari Fakultas Sains dan Matematika.

Sedangkan untuk pengukuhan hari kedua, Rabu (15/6/2022), yaitu Prof. Muhamad Thohar Arifin dari Fakultas Kedokteran, Prof. Abdul Ghofar dan Prof. Fronthea Swastawati dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Berikutnya pada hari ketiga, Kamis (16/6/2022), yakni Prof. Luqman Buchori dan Prof. Setia Budi Sasongko dari Fakultas Teknik.

(hery priyono)