blank
TV digital menawarkan kualitas gambar yang bersih dan jelas serta pilihan channel yang banyak. Foto: pixabay

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pada 30 April 2022, telah menghentikan siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO), untuk tahap pertama.

Seperti yang dikutip dari siarandigital.kominfo.go.id, sebanyak 31 wilayah di Indonesia, masuk dalam wilayah cakupan ASO tahap kedua pada 25 Agustus 2022. Dan berdasarkan jadwal, Kota Semarang masuk pada tahap kedua dalam migrasi TV analog ke TV digital, bersama Kabupaten Demak dan Kudus.

Selain Kota Semarang, ada Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Grobogan, Sragen dan Boyolali. Hingga Kamis (9/6/2022), ada 27 channel siaran TV digital yang bisa dinikmati di wilayah Kota Semarang.

Sebanyak 27 channel itu meliputi TVRI Nasional, TVRI Jawa Tengah, TVRI Kanal 3, TVRI Sport HD, TATV, TVKU, MJTV, SCTV, Indosiar, O Channel, Mentari TV.

Selanjutnya ada Metro TV, Magna Channel, BNTV, CNN Indonesia, Trans7, Trans TV, ANTV, TVOne, dan Rajawali TV.

Antena UHF
Untuk bisa menonton siaran televisi digital itu, bisa dilakukan dalam beberapa tahap. Yang utama, pastikan di wilayah setempat sudah terdapat siaran televisi digital.

Lalu gunakan antena rumah biasa, yaitu UHF, baik berupa antena luar rumah (outdoor) atau antena dalam rumah (indoor), yang juga biasa digunakan untuk menangkap siaran televisi analog.

Kemudian pastikan televisi di rumah sudah dilengkapi dengan penerima siaran televisi digital DVBT2. Jika televisi di rumah hanya bisa menerima siaran televisi analog, maka perlu memasang dekoder Set Top Box (STB).

Setelah perangkat televisi tersambung, pilih opsi Pengaturan/Setting kemudian pilih Auto Scan untuk memindai program-program siaran televisi digital di sekitar.

Untuk tipe-tipe dekoder atau STB tertentu, pengguna akan diminta untuk memasukan nomor Kode Pos wilayah setempat. Sistem ini memang tengah disiapkan pemerintah, untuk menyebarluaskan informasi peringatan adanya bahaya kebencanaan.

EWS
Ketua KPID Jateng, Muhammad Aulia Assyahiddin mengatakan, keunggulan TV digital akan menyajikan tayangan yang lebih stabil dengan gambar yang bersih, suara yang jernih serta teknologi yang canggih.

Selain itu, TV digital bisa dimanfaatkan untuk peringatan dini kebencanaan atau Early Warning System (EWS). Ketika terjadi bencana, akan ada peringatan di televisi, sehingga masyarakat bisa melakukan langkah antisipasi.

”Tantangan TV digital saya kira pada kemampuannya, untuk menjaga konten-konten yang berkualitas. Dan ini butuh kreator, sebagai bagian ekosistem digital,” tukasnya.

Riyan

#ASO, #analogswitchoff, #TVdigital, #siarandigitalindonesia, #ASO2022