SEMARANG (SUARABARU.ID) – Universitas Semarang (USM) dan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Pengurus Wilayah Jawa Tengah menjalin kerja sama guna memupuk hubungan kelembagaan dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Rektor USM, Dr Supari MT dan Ketua IPPAT Jateng, Prof Dr Widhi Handoko SH Sp N di kantor IPPAT Jatingaleh Semarang pada Jumat (10/6).Penandatanganan MoU tersebut disaksikan antara lain Wakil Rektor III USM, Dr Muhammad Junaidi MH, Wakil Ketua Bidang protokoler IPPAT Dr Rika Budi Antawati SH MKn, Sekretaris dan Bendahara IPPAT Al Halim SH MKn MH dan Dr Nani Pudjiastuti SH MKn.
Menurut Supari, maksud kesepakatan bersama ini adalah untuk mewujudkan peran serta kedua belah pihak guna meningkatkan serta memupuk hubungan kelembagaan.
Selain itu juga kemitraan serta saling membantu antara USM dan IPPAT dalam melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang kenotariatan dan pertanahan.
Adapun tujuan kesepakatan bersama ini meningkatkan pengembangan kerja sama di bidang kenotariatan dan pertanahan melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan memanfaatkan sumber daya kedua belah pihak berlandaskan keadilan, kesetaraan dan simbiosis mutualisme.
”Ruang lingkup kesepakatan bersama ini meliputi pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian dan publikasi, pengabdian kepada masyarakat, peningkatan kualitas SDM, dan kegiatan lain yang disepakati oleh kedua pihak dan dituangkan dalam perjanjian kerja sama,” ujarnya.
Menurutnya, USM saat ini genap berusia 35 tahun, memiliki 400 dosen dan 20 ribu mahasiswa.USM menjangkau yang tidak dijangkau calon mahasiswa. USM berkontribusi mencerdaskan anak bangsa.
”Di usia yang ke-35 ini USM memberikan beasiswa 35 kepada calon mahasiswa di luar beasiswa atlet seperti Dewangga yang saat ini sudah menjadi mahasiswa di fakultas hukum,” ungkapnya.
Saat ini, katanya, pihaknya membuka seluas-luasnya untuk menjalin kerja sama. Mahasiswa bisa menjadi agen perubahan nasional. ”Pada Kamis lalu, kami resmikan temuan dosen Teknik Sipil USM dengan berkolaborasi dengan Wali Kota Semarang meresmikan pipa resapan horizontal di Kelurahan Jabungan Banyumanik,” ungkapnya.
Dia berharap, skripsi, tesis mahasiswa USM bisa memberikan kontibusi solusi dari permasalahan yang ada di Jawa Tengah.
”USM tumbuh kembang bersama masyarakat, kita majukan Jawa Tengah. Dengan kerja sama ini mahasiswa USM bisa magang di IPPAT sesuai dengan kurikulum MBKM,” tambahnya.
Sementara Ketua IPPAT Jateng, Prof Widhi mengatakan, pihaknya siap bekerja sama dengan MBKM. Pihaknya juga memiliki sistem yang baik dengan anggota sekitar 3.000 orang.
Selain kegiatan yang berbasis pekerajaan, pihaknya juga melakukan penyuluhan-penyuluhan hukum. Termasuk urusan pertanahan dan banyak masyarakat yang belum paham terkait masalah pertanahan.
”Kami siap bekerja sama dengan USM untuk praktik langsung memberikan penyuluhan. Masyarakat bisa tanya langsung, lalu kami berikan solusi dan ini bagian tugas yang diamantakan kepada kami dalam undang-undang,” ungkap Prof Widhi.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatangan kesepahaman bidang kemahasiswaan dan alumni USM dengan Pengurus Wilayah Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah tentang pembinaan dan pengembangan keolahragaan mahasiswa dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT ) di Provinsi Jawa Tengah.
Muhaimin