blank
Anak-anak Kelas 5 SD Negeri 2 Nayu Barat, Nusukan, Solo, foto bersama dengan jersey Pak Jokowi bernomer 12. Ini mereka lakukan saat melaksanakan outing class ke Musuem TitikNol Pasoepati.(Dok.Pasoepati)

SOLO (SUARABARU.ID) – Para siswa Kelas 5 SD Negeri 2 Nayu Barat, Nusukan, Surakarta, melakukan outing class ke Musuem TitikNol Pasoepati. Di Museum, mereka berebut mejeng untuk foto bersama jersey Jokowi.

Pendiri yang sekaligus owner Museum TitikNol Pasoepati, Mayor (bukan tentara) Haristanto, semalam, mengatakan, para siswa itu datang Kamis (9/6), dengan berjalan kaki dari sekolahnya yang berjarak 400 Meter (M) dari museum.

Pembelajaran di luar kelas (outing class) itu mereka lakukan, disertai guru pendamping Joko Widayat dan Sekhar Khairunnisa Mahardikha. Kegiatan ini, sebagai pengisi waktu jeda menunggu agenda kenaikan kelas yang rencananya akan dilakukan minggu depan.

”Harapan saya, moga-moga anak-anak termotivasi  oleh keberadaan tokoh-tokoh di Museum Pasoepati,”  jelas Kepala Sekolah (Kasek) SD Negeri 2 Nayu Barat Wahyu Ratnawati.

Kegiatan pembelajaran di luar kelas ini, dimaksudkan pula untuk menumbuhkan rasa cinta, bangga dan rasa memiliki Kota Solo. Juga dapat menjadi sarana mengembangkan keterampilan dan kemahiran anak-anak dalam berkomunikasi.

Koleksi Jersey
 
Kata Mayor, koleksi jersey yang dipajang di Museum TitikNol ada sekitar 50-an. Tapi anak-anak berkata serentak: ”Pilih yang Pak Jokowi.” Mereka pun kemudian berebut untuk bisa mejeng bersama dengan kaos Jokowi (Presiden Joko Widodo), untuk membuat foto kenangan.

Mayor, tokoh kreatif Kota Bengawan yang pernah memperoleh anugerah 31 pemecahan rekor dunia dari MURI, mengatakan, jersey Joko Widodo ini adalah replika saat Pasoepati berulang tahun Ke-20 pada Tahun 2020.

Saat itu, kata Mayor, jersey tersebut untuk kado Pasoepati yang diserahkan Presiden Pasoepati Aulia Haryo untuk Pak Jokowi. Di kaos tersebut tertuliskan nama Jokowi dan angka 12. ”Angka 12 memiliki makna suporter yang merupakan ‘pemain’ ke-12,” jelas Mayor.

blank
Pendiri dan owner Museum TitikNol Pasoepati Mayor Haristanto (kiri), saat menerima kunjungan Bunda Pasoepati Kris Pujiatni (kanan).(Dok.Pasoepati)

Meski tiruan, ujar Mayor, jersey tersebut sangat bersejarah karena menjadi penanda Ultah Ke-20 Pasoepati, dan penanda peresmian Stadion Manahan Solo oleh Presiden RI pada Tanggal 15 Pebruari 2020.

Museum TitikNol Pasoepati berada di jalan Kolonel Sugiyono 37 Nayu Timur, Nusukan, Solo. Meski belum dibuka secara resmi, sudah banyak warga penikmat hadir menyaksikan koleksi museum. Museum berada di markas lawas Pasoepati sekaligus tempat kelahiran Pasoepati 9 Pebruari 2000.

Museum tersebut memiliki ratusan koleksi tokoh-tokoh ternama yang bersentuhan dengan sepakbola. Seperti misalnya, replika jersey Presiden Jokowi saat ultah Pasoepati Tahun 2020, jersey Walikota Solo, jersey pelatih Kas Hartadi, jaket Ketua Umum PSSi, jersey Erick Thohir.

Kiper Legendaris

Juga tersimpan jersey Yudi Suryata saat membela Niac Mitra Tahun 1983. Berikut koleksi sepatu milik Bima Sakti, Bonggo Pribadi, Franz Setiabudi. Berikut piala pemain terbaik Hong Widodo, kaos polo Pelatih Persis Solo Jackson FTiago, jersey Javier Roca, jersey kiper Wahyu Tri Nugroho.

Stop watch bersejarah milik Budi Kurnia, jersey Bambang Pamungkas, Yeyen Tumena, El Loco Gonzales, dan jersey milik Presiden Persebaya Azrul Ananda.

Tersimpan pula puluhan syal berbagai suporter, puluhan kaos suporter, foto dan kliping pemberitaan dari media massa.

Di Museum TitikNol juga mengoleksi fustek liga, kursi stadion bekas kerusuhan, ratusan cover tokoh Tabloid BOLA. Berkas perkara mafia bola, cap tangan para bintang lapangan hijau termasuk Kiper Legendaris Eddy Harto.

Eddy Harto (lahir 16 Juni 1962) adalah pemain sepak bola Indonesia yang berposisi sebagai penjaga gawang. Kiper legendaris ini, pernah dimainkan sebagai penjaga gawang di Tim Nasional Indonesia pada event SEA Games 1991 Manila. Saat itu, Tim Nasional ditangani oleh Anatoly Polosin, dan meraih juara.

Bambang Pur