WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Filosofi sapu lidi, mengajarkan bahwa sebatang lidi akan terasa lemah. Lain halnya, ketika jumlahnya banyak dan disatukan dalam ikatan, akan menjadi kuat.
Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Soedirman pernah berkata: ”Janganlah berbuat seperti sapu yang meninggalkan ikatannya. Sebab, sebatang lidi tidak berarti apa-apa. Tapi dalam satu ikatan sapu, akan mampu menyapu segala-galanya.”
Ungkapan yang sarat dengan pesan betapa pentingnya persatuan, kesatuan dan bergotong-royong, sebagaimana dalam filosofi sapu lidi ini, kini diterapkan dalam pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I Tahun 2022 di Kabupaten Wonogiri.
Dandim 0728 Wonogiri Letkol (inf) Deny Octavianto melalui Penerangan Kodim (Pendim) Pelda Indra, mengatakan, dengan filosofi sapu lidi, terbangun sinergitas gotong royong dalam kebersamaan persatuan dan kesatuan.
Jajaran prajurit TNI Kodim 0728 Wonogiri bersama Polri, aparat pemerintah dan segenap komponen masyarakat, menyatu dalam kebersamaan melaksanakan TMMD di Dusun Wotgilang, Desa Joho, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri.
Para prajurit TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat, terjun langsung ke lokasi TMMD untuk saling bahu-membahu, bergotong-royong, untuk mengerjakan sasaran pisik TMMD.
Danramil 19/Purwantoro Kapten (Inf) Hengky Nurcahyadi, mengatakan, pelaksanaan TMMD yang didukung oleh seluruh elemen ini, menumbuhkembangkan nilai-nilai luhur bangsa kita. Yakni jiwa gotong royong dalam bingkai persatuan dan kesatuan, yang menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dan bangsa.
Seluruh komponen bersemangat membangun kebersamaan, bekerja bergotong-royong tak kenal lelah, untuk merampungkan semua sasaran pisik TMMD. Semua itu, dilakukan dalam upaya membangun dan memajukan Desa Joho, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri.
Bambang Pur