SEMARANG (SUARABARU.ID) – Universitas Semarang (USM) berkerja sama dengan Djarum Foundation melakukan penanaman 3.000 bibit pohon Mangrove di Kelurahan Manguharjo, Tugu, Kota Semarang pada Minggu (5/6).
Kegiatan dilakukan dalam rangka Lustrum Ke-7 atau Dies Natalies Ke-35 USM dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Sejumlah pimpinan USM ikut menanam pohon, antara lain Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof Sudharto P Hadi MES PhD, Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip Ir Soerhasojo IPU, Ketua Senat USM Prof Dr Dra Hardani Widhiastuti MM Psikolog, dan Rektor USM Dr Supari ST MT.
Selain itu ada juga Kepala Desa Mangunharjo, Danramil Tugu, Kapolsek Tugu, dan tokoh Petani Mangrove Sururi, serta mahasiswa USM yang tergabung dalam UKM Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) USM.
Prof Sudharto mengatakan, perlu ada kesadaran manusia bahwa di dalam pembangunan itu harus memperhatikan kelestarian lingkungan.
”Dalam rangka Lustrum Ke-7 USM, hari ini kami melakukan kegiatan penanaman bibit Pohon Mangrove, yang bertepatan dengan hari lingkungan hidup sedunia. Sejak 50 tahun lalu sudah dicanangkan di dalam konferensi kemanusiaan yang kemudian embrionya adalah tumbuhnya kesadaran manusia, bahwa di dalam pembangunan itu harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Jadi dengan tonggak sejarah itu ditetapkan 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup,” katanya.
Menurutnya, alasan penanaman bibit Pohon Mangrove di Mangunharjo, karena wilayah ini pernah terabrasi seluas 250 hektare. Dia mengajak warga kampus USM ikut melestarikan lingkungan melalui kegiatan ini.
”Mengapa penanaman bibit ini dilakukan di Mangunharjo, karena di sini wilayah pantainya pernah terabrasi sepanjang 1/5 km dan luasnya 250 hektare. Kemudian warga setempat dengan keswadayaan membangun satu pantai dan memperkuatnya dengan mangrove. Upaya itu terbukti bisa menangkal gelombang,” jelas Guru Besar Ilmu Lingkungan Hidup Universitas Diponegoro.
”Di sini para mahasiswa warga kampus diajak untuk ikut melanjutkan melestarikan wilayah ini dengan menanam mangrove, menandai kecintaan kita kepada bumi. Kebetulan hari lingkungan hidup tahun 2022 temanya adalah hanya satu bumi itu diilhami oleh konferensi 50 tahun lalu di Stockholm, Swedia,” tambahnya.
Rektor USM, Dr Supari MT mengatakan, pihaknya terus mengajak masyarakat untuk selalu memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Dia berharap, bibit Pohon Mangrove yang ditanam dapat mengatasi permasalahan pantai.
”Alhamdulillah USM dapat melaksanakan kegiatan ini tepat di hari lingkungan hidup sedunia pada 5 Juni 2022. Di bulan ini juga pada 23 USM tepat berusia 35 tahun.
Dia bergarap, mangrove ini dapat mengatasi permasalahan pantai terutama di pantura Jawa Tengah, khususnta di pantura Kota Semarang untuk mengurangi dampak abrasi dampak penggerusan lahan,” ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk edukasi bagi mahasiswa dan bentuk kepedulian USM terhadap permasalahan yang ada di Jawa Tengah khususnya di Kota Semarang.
”Kami selalu peduli terhadap permasalahan Kota Semarang dan Jawa Tengah. Sebagaimana Pak Ganjar dan Mas Hendi sering menyampaikan bahwa di pantai utara ini ada masalah penurunan muka tanah, rob, masalah abrasi pantai dan lain-lain. Ini perlu kita tangani bersama-sama, tidak bisa sendirian semua harus peduli terhadap lingkungan, salah satunya dengan penanaman mangrove seperti ini,” tandasnya.
Sementara itu, menurut Sururi, untuk USM sudah cukup bagus dalam berpatisipasi penanaman Bibit Pohon Mangrove di Mangunharjo, Semarang.
“USM sudah keempat kali ini melakukan penanaman pohon mangrove, dalam pengabdian kepada masyarakat baik dari kegiatan UKM, KKN. Alhamdulillah yang ikut mulai dari para pembina yayasan hingga Pak Rektor. Kalau bisa USM terus semangat untuk sama-sama membangun lingkungan, tidak cuma di sini saran saya di seluruh wilayah Jawa Tengah,” tandas tokoh Petani Mangrove.
Muhaimin