KUDUS (SUARABARU.ID) – Pada bulan Mei lalu, di Kudus terjadi inflasi sebesar 0,38%. Besaran inflasi ini terendah dari enam kota SBH di Jawa Tengah. Hal itu disampaikan Kepala Kantor BPS Kudus, Ir. Rahmadi Agus Santosa, M.Si dalam rilis inflasi, Sabtu (3/6).
Adapun kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi kata dia, adalah makanan, minuman dan tembakau (0,98%), pakaian dan alas kaki (0,58%), perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya (0,18%), perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,50%), rekreasi, olahraga dan budaya (0,06%) serta penyediaan makanan dan minuman restoran (0,34%).
“Untuk kelompok pengeluaran penahan laju inflasi hanya kelompok perawatan dan jasa lainnya sebesar – (minus) 0,12%. Sedangkan top komoditas inflasi adalah bawang merah (0,081%), telur ayam ras (0,062%), ayam bakar (0,030%), roti manis (0,023%) dan baju kaos tanpa kerah (0,015%),” terang Rahmadi.
Untuk top komoditas yang mengalami deflasi lanjut dia, adalah beras (-0,063%), minyak goreng (-0,024%), emas perhiasan (-0,014%), tomat (-0,004%) dan ikan belanak (-0,003%). Sementara untuk tingkat inflasi tahun kalender Mei 2022 sebesar 3, 33% dan inflasi year on year (Mei 2022 terhadap Mei 2021) sebesar 4,25%.
“Inflasi tahun kalender di Kudus sudah termasuk tinggi dan ini harus menjadi perhatian pemkab Kudus untuk bisa segera mengambil kebijakan,” ujar Rahmadi.
Di Jawa Tengah inflasi bulan Mei sebesar 0,58% dan nasional sebesar 0,40%. Sedangkan inflasi juga terjadi di enam kota SBH, yakni Cilacap (0,59%), Purwokerto (0,63%), Kudus (0,38%), Surakarta (0,71%), Semarang (0,53%) serta Tegal (1,03%).
BPS Kudus memperingatkan inflasi tahun kalender di Kudus sudah termasuk tinggi dan ini harus menjadi perhatian pemkab Kudus untuk bisa segera mengambil kebijakan. Jika tingkat inflasi nantinya semakin tinggi, kata dia, pengaruhnya terhadap daya beli masyarakat akan sangat terasa karena harga jual sejumlah komoditas tentu mengalami kenaikan
6BPS mencatat laju inflasi tahunan per Mei 2022 Kabupaten Kudus mencapai hingga 4,25 persen. Ini jauh lebih tinggi dari Laju inflasi tahunan per Mei 2022 untuk tingkat Jateng sebesar 3,91 persen, sedangkan nasional sebesar 3,55 persen.
“Tim pengendalian inflasi daerah (TPID) harus mencermati, karena dilihat dari Laju Inflasi Tahunan tersebut Kabupaten Kudus sudah masuk kategori lampu merah,”katanya.
Ali Bustomi