blank
Beberapa Rumah pinggir sungai Lusi yang tergerus longsor, di kelurahan Kedungkenar, Kecamatan Blora. Foto: Prokompim Blora

Sedangkan enam rumah yang terancam longsor, berada pada radius 1 meter dari titik longsor, masing – masing  milik Kaswati, Sampi (Alm.Sukimin), Hartoyo, Narto, Seno dan Sarwaji.

Salah satu korban, Suparno  mengatakan bahwa kondisi longsor sudah terjadi lama.  Namun begitu kejadian terparah terjadi Jumat lalu, setelah hujan lebat yang mengguyur wilayah Blora.

“Dulu sudah pernah, dan sudah dibuat bronjong/ penahan, tapi kemarin paling parah, hingga rumah rusak parah,” ucap Suparno.

Hal senada juga diungkapkan Sampi yang rumahnya tinggal berjarak satu Meter dari titik longsor. Sampi mengaku merasa waswas jika hujan melanda lagi di wilayah Blora.

“Merasa takut kalau turun hujan, seperti tanah bergerak rasanya. Terlebih kalau malam hari, jadi tidak bisa tidur nyenyak,” ucap Sampi.

Saat ini, Sampi merasa senang sudah ditinjau Bupati bersama rombongan. Dia berharap  semoga segera ada perbaikan agar rumah miliknya dan warga lain tidak terjadi longsor susulan.

“Terima kasih Pak Bupati, sudah memberikan bantuan, semoga segera ada solusi sehingga tidak merasa waswas lagi,” harap Sampi.

Untuk sementara ini, warga kelurahan Kedungkenar, Kecamatan Blora   bergotong royong bersama untuk membuat penahan longsor dengan cara menancapkan bambu – bambu berjajar, sebagai solusi awal.

Kudnadi Saputro