blank
Ketua Tim PkM FT USM, Agus Muldyanto ST MT memandu dalam Pelatihan Software Faarfield pada Jumat (27/5).(Foto:Humas USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Semarang (USM) menggelar Pelatihan Software Faarfield di Puskom USM pada Jumat (27/5).
Kegiatan didanai oleh Universitas Semarang (USM).

Tim PkM FT USM terdiri atas Ketua Agus Muldyanto ST MT dan anggota Prof Dr Ir Mudjiastuti Handajani MT, Dr Purwanto,dan Dr Adolf Situmorang,

blank
Tim PkM FT USM berfoto bersama peserta seusai Pelatihan Pelatihan Software Faarfield pada Jumat (27/5). (Foto:Humas USM)

Kegiatan diikuti 25 mahasiswa. Mereka mewakili perguruan tinggi masing-masing antara lain Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Univesitas Darul Islamic (Undaris),Universitas PGRI Semarang (Upgris) & Universitas Semarang (USM).

Ketua Tim PkM, Agus Muldyanto mengatakan, tujuan pelatihan ini antara lain memberikan pemahaman, pengoperasian dan membaca hasil output dari Software Faarfield.

“Dengan memahami Sofware Faarfield ini mempermudah, mempercepat dan meringankan dalam tugas bidang teknik transportasi udara khususnya dalam merancang perkerasan sisi udara (air side), di dalam lapangan kerja yang nyata,” ucap Agus.

Sementara itu, Prof Dr Ir Mudjiastuti Handajani MT mengatakan, pada KP93 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-24, salah satunya adalah mengamanatkan penggunaan perangkat lunak yakni Faarfield dan Comfaa.

“Sesuai pada KP93 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-24, salah satunya adalah mengamanatkan penggunaan perangkat lunak yakni Faarfield dan Comfaa dalam perencanaan, pemeliharaan, evaluasi dan pelaporan kondisi perkerasan khususnya sisi udara yakng terdiri atas Runway, Taxiway dan Apron,” ungkapnya.

”Metode FAA dengan menggunakan Faarfield, hubungan tabel dengan grafik-grafik tersebut di komputerisasi data jenis perkerasan termasuk di dalamnya kebutuhan tebal minimal kebutuhan struktur perkerasan yang mana hal ini tentunya akan lebih mempercepat dalam merencanakan suatu struktur perkerasan,” tambahnya.

Menurutnya, penggunaan Software Comfaa bertujuan untuk mengevaluasi dan memberikan batasan berupa ketetapan akan kemampuan perkerasan dalam mendukung beban yang beroperasi di atasnya dengan mengomputerisasi karakteristik, kapasitas dan jumlah traffic yang dilayani untuk kemudian dibandingkan dengan ketebalan suatu struktur perkerasan dan daya dukung tanah dasar (CBR).

Muhaimin