KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)- Warga Dusun Karang Watu, Desa Pucungrejo, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang mempunyai cara yang unik untuk menyambut peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni.
Mereka secara bergotong-royong selama 13 hari menyelesaikan lukisan mural wayang yang bertemakan nilai-nilai luhur Pancasila. Media lukis tersebut berupa dua tembok rumah milik warga setempat yang ada di Gang Karang Watu I.
tu, Kelurahan Pucungrejo, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang mempunyai cara sendiri, yakni melukis tembok yang ada di kampung tersebut dengan lukisan mural dengan tema tentang nilai-nilai luhur Pancasila.
Lukisan mural tersebut berupa gambar tokoh wayang Punakawan dan sejumlah tokoh wayang lainnya.
Di sisi barat jalan gang tersebut terbentang tembok rumah milik Winarto yang sudah mendapatkan izin untuk digambar mural. Di sepanjang tembok dengan ukuran sekitar 100 meter dan tinggi sekitar 2,5 meter, kemudian dibagi menjadi sepuluh kotak.
Di kotak pertama menggambarkan satria dari Kerajaan Madukara, yakni Raden Janaka ( Arjuna) sedang memimpin upacara sedangkan peserta upacaranya para abdi punakawan.
Kemudian disusul di kotak kedua, terdapat gambar lukisan tokoh Punakawan Gareng, Petruk dan Bagong sedang sungkem kepada Rama Semar. Di kotak ketiga, para punakawan sedang bergotong –royong.
“ Di kotak selanjutnya, Abimanyu bersama dengan punakawan dengan latar berlatar belakang tempat-tempat ibadah yang ada di Indonesia. Lalu, gambar para punakawan berpakaian adat nusantara dan lainnya,”kata pelukis mural wayang Dusun Karang Watu, Julius Iswanto, Selasa (31/5/2022).
Iswanto menambahkan, semua lukisan mural wayang tersebut menggambarkan nilai-nilai luhur Pancasila, seperti gotong-royong, musyawarah untuk mufakat dan juga mencerminkan dari sila-sila dari Pancasila.
Di bagianan kotak terakhir, ia bersama dengan warga Kampung Karang Watu menggambar, Garuda Pancasila dengan latar berlatar belakan bendera Merah Putih.
Selain gambar mural wayang punakawan tersebut, warga setempat juga menggambar di tembok lainnya. Yakni tembok rumah milik Cien Cien yang ada di sisi gang Dusun Karang Watu 1 tersebut. Di tembok dengan ketinggian sekitar 3,5 meter dan panjang sekitar 40 meter tersebut, terdapat gambar para pahlawan Bangsa Indonesia. Seperti tiga tokoh pencetus lahirnya Pancasila, yakni Presiden RI 1 Soekarno, Dr Soepomo dan Mochamad Yamin.
“Untuk penyeimbang dari gambar tersebut di tengah ada gambar Garuda Pancasila ukuran besar dan di sisinya ada gambar pahlawan Hasanudin, Pangeran Diponegoro dan Cut Meutia,” imbuhnya.
Menurutnya, ide menggambar mural wayang dengan cerita tentang pengamalan Pancasila tersebut dilakukan, karena Kampung Karang Watu akan ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Magelang bersama dengan Kodim 0705/ Magelang sebagai salah satu Kampung Pancasila.
Untuk mengerjakan lukisan mural tersebut, dirinya mengajak sejumlah warga untuk melukis dan mewarnainya. Proses pengerjaan lukisan mural tersebut tergolong sangat cepat yakni sekitar 13 hari.
Ia berharap dengan adanya lukisan mural wayang dengan tema nilai-nilai kehidupan dari Pancasila tersebut, para generasi muda yang ada di Kampung Karang Watu bisa mengamalkan nilai –nilai luhur dari Dasar Negara Indonesia.
“Selain itu, kami berharap agar generasi muda sekarang ini terbangun nilai-nilai perjuangan para pahlawan yang telah membela Tanah Air hingga titik darah penghabisan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT 01, Dusun Karang Watu, Isworo mengatakan, Kampung Karang Watu ini sangat tepat ditunjuk sebagai Kampung Pancasila. Karena, di kampung terdapat beberapa tempat ibadah dan toleransi masyarakatnya cukup tinggi.
“ Di Dusun Karang Watu ini terdapat tempat ibadah seperti masjid, Gereja Kristen Indonesia dan juga tidak jauh terdapat Tempat Ibadah Tri Dharma Hok An Kiong,dan masyarakat hidup damai, ” kata Isworo.
Ia menambahkan, lukisan mural tokoh wayang dengan tema nilai-nilai luhur Pancasila dan tokoh pahlawan yang ada di Kampung Karang Watu tersebut sangat bermanfaat sekali.
Yakni, sebagai upaya pelestarian kesenian yang adiluhung dan para generasi muda tetap mengenal tokoh-tokoh wayang di tengah kemajuan teknologi.
“Selain itu, generasi muda juga terinprirasi dari perjuangan para tokoh pahlawan nasional,” katanya. W.Cahyono.