blank
BUKA SEMINAR - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih, membuka Seminar Nasional dan Diskusi Panel dengan tema “Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar” antusias menyimak para pembicara. (foto: diskominfo)

PEKALONGAN (SUARABARU.ID) – Menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2022, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pendidikan setempat menyelenggarakan kegiatan Seminar Nasional dan Diskusi Panel dengan mengusung tema “Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar” bertempat di Hotel Khas Pekalongan, Senin (30/5/2022).

Hadir mewakili Walikota Pekalongan, Sri Ruminingsih selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekalongan membuka kegiatan tersebut. Sekda Ning, sapaan akrabnya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan forum yang membahas mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar yang saat ini sudah mulai digerakkan dan dicanangkan sejak tahun 2021 lalu di Kota Pekalongan.
Disampaikan Sekda Ning, Program Merdeka Belajar yang telah digulirkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah memasuki Episode 19. Dari episode pertama mengenai Kebijakan Asesmen Nasional sampai pada Episode Ke-19 tentang Rapor Pendidikan, Kota Pekalongan senantiasa mengikuti kebijakan program merdeka belajar ini. Pada episode tertentu, Kota Pekalongan bahkan secara aktif berusaha mendapatkan intervensi secara langsung dari kementerian, yaitu pada Episode 4 tentang Program Organisasi Penggerak (POP), Episode 5 tentang Program Guru Penggerak (PGP), dan Episode 7 tentang Program Sekolah Penggerak (PSP).

“Kami sangat apresiasi dalam forum ini akan disampaikan berbagai hal terutama yang menjadi isu-isu strategis terkait pelaksanaan Merdeka Belajar baik dari sisi pelaksanaan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembiayaan nantinya,” ucap Sekda Ning.

Menurutnya, Kota Pekalongan dalam Program Merdeka Belajar telah dan terus bergerak. Dimana, Pertama, Kota Pekalongan terpilih sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak di Angkatan Pertama dan kedua. Saat ini terdapat 5 TK dan PAUD Penggerak, 8 SD Penggerak, 4 SMP Penggerak. Sekolah Penggerak adalah bagian dari ekosistem Pendidikan, dan di jangka panjang semua sekolah akan menajadi sekolah penggerak. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Pekalongan sangat berkomitmen terhadap Program Sekolah Penggerak. Dari program tersebut lahirlah Pembelajaran Paradigma Baru yaitu pembelajaran intrakurikuler yang berdiferensiasi dan proyek kokurikuler lintas mata pelajaran yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum.

“Harapan kami, dengan adanya forum ini bisa terumuskan hasil-hasil apa yang sekiranya ada dalam Program Merdeka Belajar ini bisa terus ditingkatkan. Mengingat, pada episode ke-19 nanti akan ada raport pendidikan baik untuk sekolah maupun daerah. Kami sangat mengharapkan, program merdeka belajar ini bisa ditingkatkan dengan hasil yang semakin baik terutama yang berefek pada kualitas peserta didik, guru, maupun sekolahnya,” tegas Sekda Ning.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Zainul Hakim menerangkan bahwa, seiring berjalannya proses pembelajaran di sekolah, sesuai kebijakan Pemerintah Pusat telah terjadi metode pembelajaran di lingkup satuan pendidikan, dari mulai Kurikulum 13, Kurikulum Bencana saat masa pandemi, dan Kurikulum Merdeka Belajar yang saat ini telah digaungkan oleh Kemendikbud RI di tengah masa pandemi yang terus melandai. Hakim menjelaskan bahwa, sejak tahun 2021, beberapa kepala sekolah dan sekolah dari jenjang SD maupun SMP sederajat di Kota Pekalongan telah dinilai dan ditunjuk untuk menjadi kepala sekolah penggerak dan menerapkan Program Sekolah Penggerak, termasuk didalamnya ada pelatihan untuk guru-guru maupun komunitas/ organisasi penggerak.

Lanjut Hakim, Sekolah Penggerak juga telah melaksanakan Refleksi dan Pengimbasan kepada sekolah lain yang belum terintervensi oleh Program Sekolah Penggerak. Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pendidikan senantiasa memotivasi, memfasilitasi dan memberikan dukungan penuh terhadap kesuksesan Program Merdeka Belajar. Hakim menyebutkan, saat ini Kota Pekalongan sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak sudah memasuki pada Angkatan Kedua, dimana berdasarkan informasi yang diterimanya, di tahun 2023 terkait pelaksanaan Merdeka Belajar pada Sekolah Penggerak ini kemungkinan akan dialihkan penganggarannya ke daerah tingkat kabupaten/kota. Sebagai bentuk penyempurnaan dari program transformasi sebelumnya, kurikulum Merdeka Belajar pada program sekolah penggerak berfokus pada peningkatan hasil belajar siswa dan optmalisasi pengembangan komptensi siswa yang meliputi kemampuan literasi, numerisasi, dan karakter.

“Dalam kurikulum merdeka belajar ini lebih banyak memberikan kebebasan kepada sekolah sesuai pemetaan masing-masing potensi siswanya. Jadi, guru lebih merdeka mengajar dan murid lebih merdeka belajar yang tentunya sesuai dengan panduan-panduan yang telah diterima kepala sekolah maupun sekolah penggerak. Kurikulum Merdeka Belajar sesuai arah kebijakan Mendikbud RI, Nadiem Makarim ini, menindaklanjuti filosofi yang digagas oleh tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantoro, dimana kurikulum lama sebelumnya lebih pada berpedoman pada aturan-aturan yang saklek, namun di kurikulum merdeka belajar ini lebih diberikan aturan kebebasan agar bisa lebih membangkitkan guru maupun peserta didik untuk bisa berkreativitas dan berinovasi,” tandas Hakim.

Nur Muktiadi