blank
Simposium Nasional Perayaan 77 Tahun Hari Lahir Pancasila dan HUT Ke-3 Gerakan Pembumian Pancasila, di Hotel Flores Mandiri, Kabupaten Ende, dihadiri banyak penjabat negara. Foto: bpip

ENDE (SUARABARU.ID)– Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo menyerukan, Kabupaten Ende di Provinsi Nusa Tenggara Timur, adalah rahim Pancasila.

Benny, sapaan akrabnya, menyatakan, Ende menjadi saksi kebangkitan Soekarno dalam perjalanan politiknya di masa penjajahan Belanda.

”Bung Hatta mengatakan, saat Bung Karno dibuang ke Ende, dia mengalami perasaan sedih, dan merasa dijauhkan dari masyarakat. Tetapi dari Ende, lewat gerakan dengan pater-pater, Soekarno bangkit, Soekarno tercerah,” kata dia, dalam acara Simposium Nasional Perayaan 77 Tahun Hari Lahir Pancasila dan HUT Ke-3 Gerakan Pembumian Pancasila, di Hotel Flores Mandiri, Kabupaten Ende, Senin (30/5/2022).

BACA JUGA: Jateng Siapkan Puluhan PHD saat Musim Haji, Gus Yasin : Jaga Kenyamanan Hati Jamaah

Ditambahkan dia, adanya sarana perpustakaan dari pater-pater Serikat Sabda Allah, yang sekarang menjadi Serambi Soekarno, membuat Soekarno mendapatkan apa arti kemanusiaan, keadilan, ketuhanan, dan persatuan

”Lewat pater-pater itu, dia mendapatkan teman diskusi, menemukan proses berdialog, dan menemukan Pancasila sebagai tatanan budaya baru,” ujarnya, dalam simposium dengan tema ‘Pancasila Rumah Kita: Dari Ende untuk Indonesia’.

Benny menyampaikan, ada cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk menunjukkan cinta, dan melestarikan warisan pemikiran ini.

BACA JUGA: Kebumen International Expo Incar 120.000 Pengunjung, Tampilkan Slank dan Rhoma Irama

”Pancasila harus menjadi habitus bangsa. Pancasila harus diimplementasikan kepada pendidikan. Maka pada tanggal 1 Juni ini, Pak Jokowi akan menjadikan Pancasila menjadi pendidikan resmi dan utama, untuk PAUD sampai perguruan tinggi,” imbuhnya.

Dia juga menyebutkan, peran Ketua Dewan Pengarah, Megawati Soekarnoputri dan almarhum Buya Syafii Maarif.

”Ini juga usaha dari Megawati dan Buya. Mereka mengatakan, Pancasila harus menjadi living dan working ideology. Living artinya sudah mendarahdaging dalam diri kita. Working ideology diwujudkan dalam sila ketiga dan kelima Pancasila. Kesejahteraan dan persatuan bangsa,” jelasnya.

BACA JUGA: 100 Narapidana Nasrani Lapas Semarang Ikuti Sekolah Pendalaman Al-Kitab

Ditambahkan dia, pemerintahan Jokowi saat ini sedang berproses mengimplementasikan dan mewujudkan Pancasila sebagai working ideology.

”Lihat sekarang, pembangunan sudah tidak hanya di daerah Jawa. NTT sekarang juga siap untuk menjadi tuan rumah Perayaan Hari Lahir Pancasila. Ada infrastruktur, waduk untuk menampung air. Itu terjadi di pemerintahan Jokowi, dengan berlandaskan rasa kemanusiaan, kerakyatan, dan keadilan,” tuturnya.

Benny menutup paparannya dengan sebuah seruan kepada masyarakat Ende. Diungkapkan dia, Ende adalah kerahiman Ibu Pertiwi. Ende adalah bumi Pancasila. Dari sini kita belajar tentang sejarah Soekarno dan Pancasila.

BACA JUGA: DPRD Kota Semarang Minta Pemkot Tangani Penyebaran Hepatitis Akut

”Selamat memperingati hari 1 Juni, semoga Pancasila selalu berjaya di Bumi Pertiwi,” tutupnya.

Hadir dalam acara ini, Wakil Bupati Kabupaten Ende Erikos Emanuel Rede, Ahmad Basarah (Wakil Ketua MPR RI) secara online, La Nyalla Mattalitti (Ketua DPD RI), Angelo Wake Kako (Anggota DPD/MPR RI), Antonius Dr Manurung (Ketua Umum DPP GPP), Gunawan Djayaputra (Bendahara Umum DPP GPP), serta Blasius Radja (Ketua DPD GPP NTT), dan dipandu Yoh M Vianney.

Riyan