SOLO (SUARABARU.ID) – Ini menjadi tour bersejarah Pasoepati, Surakarta, yang ‘nglurug’ (mendatangi) Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Massa suporter bola Kota Bengawan ini, datang dengan semangat From Solo With Love.
Pemrakarsa, pendiri dan Presiden Perdana Pasoepati, Mayor Haristanto, Senin (23/5), mengatakan, acara massal suporter ‘nglurug’ ke Kota Pahlawan tersebut berlangsung Minggu (22/5).
”Tujuannya untuk mendukung Tim Persis Solo vs Persebaya Surabaya, dalam laga persahabatan Surabaya 729 Game,” jelas Mayor.
Hasil akhir dalam laga itu, Tim Persis Solo menumbangkan tuan rumah Persebaya dengan skor 2-1. Dua gol diborong oleh Samsul Arif (pemain Persebaya yang hijrah ke Persis) pada menit ke 75 dan 85.
Massa Paosepati mencarter puluhan bis, mengendarai mobil-mobil pribadi, dan juga ada yang nekat naik sepeda motor Solo-Surabaya. Tour ini, tambah Mayor, dicatat bersejarah, karena Pasoepati sudah kali keempat hadir di kandang buaya dengan jumlah banyak.
Mayor, pemrakarsa dan pendiri Museum TitikNol yang mengoleksi aneka macam kenangan terkait dengan persepakbolaan nasional, menyatakan, tour diawali 6 April 2000, disusul 9 Mei 2011, berikut 11 Januari 2019 dan Tanggal 22 Mei 2022 lalu.
Bentang Spanduk
Dalam tour tersebut, dilakukan tradisi bentang spanduk di stadion GBT, berteks From Solo with Love #4, oleh Presiden Pasoepati Maryadi Suryadarma, Wakil Presiden Agus Ismayadi dan perwakilan Bonek. Aksi ini, disaksikan oleh sekitar 30 ribuan suporter yang memadati Stadion GBT Surabaya.
”Beginilah cara Pasoepati menandai tour-nya agar dicatat sejarah, dengan jargon dari Solo membawa Cinta,” tandas Mayor.
Harapannya, semangat Pasoepati yang selalu menggelorakan budaya cinta damai dan cinta persahabatan, ini dapat menginspirasi seluruh suporter bola di Tanah Air.
Jargon From Solo With Love,dicetuskan oleh Mayor Haristanto sejak Tahun 2000, bersamaan saat Pasoepati tour perdana ke Surabaya. Selain bentang spanduk, juga pasang poster berteks Kulonuwun Bonek.
Semua spanduk dan poster disiapkan Museum TitikNol Pasoepati, Solo. ”Ini ingin mewujudkan Pasoepati sebagai tamu yg baik dan santun,” tutur Mayor Haristanto, tokoh kreatif Kota Bengawan yang pernah menerima anugerah 31 pemecahan rekor dunia dari MURI ini.
Bambang Pur