Pada masa jabatan SBY itu, Fahmi Idris yang semula Menakertrans diresafel menjadi Menteri Perindustrian pada Desember 2005 hingga 2009.

Fahmi Idris adalah putra dari pasangan asal Minangkabau. Ia menghabiskan masa kecilnya di Kenari, Jakarta Pusat.

Fahmi lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1969. Di kampus tersebut, Fahmi dikenal sebagai aktivis yang ulet dan cekatan.

Beberapa jabatan kemahasiswaan sempat dia sandang, antara lain sebagai pimpinan Himpunan Mahasiswa Islam, Ketua Senat Fakultas Ekonomi UI (1965-1966), lalu Ketua Laskar Ampera Arief Rachman Hakim (1966-1968).

Karier Politik

Karier politik Fahmi Idris dimulai pada 1984. Kala itu ia bergabung dengan Golkar. Bersama sejumlah koleganya, Fahmi Idris langsung unjuk gigi berkampanye di daerah asal orang tuanya Sumatera Barat.

Pada masa 1998-2004, Fahmi Idris menjabat sebagai Ketua DPP Golkar di Jakarta. Kariernya di Golkar sempat terhenti karena pada 2004, ia sempat dipecat dari keanggotaan partai lantaran menentang hasil Rapat Pimpinan Partai yang mendukung Megawati – Hasyim Muzadi sebagai calon presiden dan wakil presiden.

Ketika itu, Fahmi malah mendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono – Jusuf Kalla. Namanya direhabilitasi. Ketua Umum Golkar saat itu, Jusuf Kalla menariknya kembali masuk partai. Selain duduk di berbagai macam jabatan profesi dan bisnis, dia juga menjabat sebagai Anggota Dewan Penasihat Golkar.

Jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Selanjutnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Minggu hari ini.

wied