blank
ilustrasi
Amir Machmud NS
SEMURAM APA PUN
syahdu, nyalakanlah api itu
dari waktu ke waktu
pada setiap warsa kita menunggu
pada setiap hadir takbir
pada setiap musim tarhim
pada setiap detak tahmid
kita rangkai orkestrasi megah
partitur elok kalimah tayyibah
menjadi nada yang menggugah
hak kami bergembira
hak kami bahagia
tak apalah hanya sehari saja merekah
melupakan timbunan resah
: jangan kalian usik panggung kami
o, akan teruskah kalian hadirkan
panggung muram kecongkakan
kau belit kami dengan kegalauan
harga-harga menggila
buzzer merajalela
statemen pun sesuka-suka?
bahkan dalam muram pun
tak henti kami mendoakan
: berkahi para pemimpin negeri
sehat bercahaya
dalam sentausa sejahtera.
(2022)
Amir Machmud NS
KARNAVAL IDUL FITRI
kubawa kau memanjat cahaya
kaugenggam jiwaku
melintas semesta
langit menyatukannya
dalam seputih karnaval takbir.
(02-05-2022)
Amir Machmud NS
SEMUA MENIKMATI MENJADI MANUSIA
langitkah yang memasrah menjadi pelataran rasa?
beraneka yang terlukis di sana
jutaan maaf yang menghampar
jutaan mushafahah yang tergelar
hanya lapang, hanya lapang
selonggar semesta di ronggamu
sesempit kanvas di nalar jiwaku
inikah hari ketika kita tak memikirkan culas kekuasaan?
ketika tak terbetik manuver saling mendominasi
ketika tak mengalkulasi logika aku beroleh apa dan kalian mendapat berapa
ketika rasa hanya ingin mengosongkan pikiran dari ruwet persoalan
hanya lapang, hanya lapang
selonggar kau memaafkan
sejujur aku memintanya
seikhlas aku memaafkan
setulus kau memintanya
kau lihatkah karnaval kolosal itu?
hanya cahaya, hanya cahaya
semua sedang menikmati menjadi manusia…
(02-05-2022)

Amir Machmud NS, wartawan dan penyair, tinggal di Semarang. Dia telah menerbitkan lima antologi tunggal. Puisi-puisinya juga masuk dalam sejumlah antologi bersama dan tersebar di berbagai media.