KUDUS (SUARABARU.ID) – Operasi pasar minyak goreng curah yang diselenggarakan Pemerintah Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Selasa (26/4) sore diserbu warga. Ratusan emak-emak rela antre untuk mendapatkan minyak goreng curah sebanyak 10 liter tersebut.
Dengan membawa jerigen dan galon bekas air mineral, warga harus rela antre sekitar satu jam untuk bisa mendapat giliran membeli minyak. Meski banyak diantara warga yang masih menjalankan ibadah puasa, mereka dengan senang hati ikut antre.
“Mumpung dapat harga
murah, jadi kami rela antre cukup lama,”kata Indah, salah seorang warga yang antre.
Menurutnya, dirinya rela untuk antre karena harga jual minyak goreng tersebut sesuai HET yakni Rp 14 ribu per liter. Sementara, pasokan minyak goreng curah di pasaran juga sangat minim. Sedangkan minyak goreng kemasan harganya sangat tinggi.
“Di pasar, harga minyak goreng curah masih tinggi antara Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu. Kalau operasi pasar di sini harganya Rp.14 ribu. Mau beli minyak goreng kemasan, harganya juga sangat tinggi,”katanya.
Sementara, Kades Tumpangkrasak, Sarjoko Saputro menyebutkan operasi pasar ini memang sengaja digelar sebagai upaya membantu masyarakat yang masih kesulitan mendapatkan minyak goreng.
“Jadi kami hanya memfasilitasi dengan mendatangkan distributor ke sini untuk melakukan operasi pasar,”katanya.
Menurut Sarjoko, setiap warga yang antre hanya diperbolehkan membeli sebanyak 10 liter minyak goreng curah untuk pemerataan. Diharapkan minyak goreng yang didatangkan ini bisa mencukupi kebutuhan masyarakat sampai lebaran mendatang.
“Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat untuk warga,”tukasnya.
Meski diserbu warga, operasi pasar minyak goreng curah tersebut berjalan tertib. Pemerintah desa juga melibatkan personel Babinsa untuk melakukan pengamanan di lokasi.
Tm