Sementara pada jenjang diploma IV, lulusan tercepat diraih Wildan Fuady dengan masa studi empat tahun satu bulan. Pada jenjang diploma II, lulusan tercepat diperoleh Bagas Emon Cahya Subekti dengan lama studi dua tahun 11 bulan, kata Prof. Yunus.
Sementara itu, Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho dalam sambutannya menyampaikan, kehidupan modern di masa datang hanya dapat ditaklukan mereka yang memiliki human capital tangguh. Juga bagi mereka yang memiliki semangat, kerja keras, ketekukan, dan bersifat adaptif.
Presiden Soekarno pernah mengatakan, membangun jiwa yang merdeka dapat mengubah cara pandang, sikap, pikiran, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal modern. Hal ini dapat menjadikan Indonesia bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
“Pesan 66 tahun yang lalu ternyata masih relevan. Membangun negara tidak hanya membangun fisik yang materiil, tetapi juga membangun jiwa bangsa,” kata Prof Dr Jamal Wiwoho.
Jiwa bangsa terpenting adalah jiwa yang merdeka, kata Prof Jamal, kebebasan meraih kemajuan, dan jiwa merdeka sebagai positivisme. Manusia unggul dan tangguh adalah mereka yang menyadari bahwa mereka sudah terinstalasi hati nurani, jiwa, dan paham bagaimana menggunakan super super intelegent software.
Profil SDM seperti itu yang diprediksi sebagai generasi muda pemilik masa depan bangsa. Dengan kesadaran itu, apapun perubahan yang terjadi di luar diri kita akan mampu diterima, dipahami, dan disikapi dengan bijak.
Bagus Adji