Pemateri Webinar Pojok Pengawasan

JEPARA (SUARABARU.ID) – Dalam rangka memperingati Hari Kartini Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jepara mendorong keterlibatan perempuan dalam Pemilu. Hal ini terlihat saat Bawaslu Jepara menyelenggarakan Webinar Pojok Pengawasan dalam rangka memperingati Hari Kartini ke-144 Kamis, (21/4-2022).

Peringatan Hari Kartini dalam webinar

Ketua Bawaslu Jepara Sujiantoko mengatakan Hari Kartini merupakan momentum yang baik untuk mendorong keterlibatan perempuan dalam mewujudkan pemilu yang berintegritas dan bermartabat. Menurutnya Jepara mempunyai Raden Ajeng Kartini disamping Ratu Shima dan Ratu Kalinyamat sebagai inspirator perempuan.

“Kartini merupakan tokoh nasional sekaligus pendidik yang menginspirasi perempuan dan harapannya dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk perbaikan  mendatang,” ujar Sujiantoko.

Sujiantoko menambahkan hadirnya Kartini merupakan sejarah bagi dunia dalam mendorong kesetaraan perempuan. Acara yang diikuti oleh beberapa organisasi perempuan dan masyarakat umum ini, Sujiantoko berharap sejarah Jepara tentang sosok perempuan menjadi spirit bersama mendorong demokrasi ke arah lebih baik.

Sementara itu, Anggota KPU Jepara Siti Nur Wakhidatun sekaligus pemateri mengatakan pentingnya keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan. “Keterlibatan itu baik dalam parpol, pejabat pemerintah, anggota DPD maupun Badan Pemerintah. Hal ini agar terdapat kesetaraan akses bagi perempuan untuk masuk kelembagaan negara dan terlibat dalam proses kebijakan publik,” ujarnya.

Siti melanjutkan terdapat tantangan keterlibatan perempuan dalam kepemiluan. Di antaranya adalah sumber daya perempuan potensial, pengetahuan kepemiluan, pengalaman jejaring dan kepentingan politik. Pengabaian terhadap perempuan dapat menyalahi komitmen kesetaraan gender yang telah diamanatkan Undang-Undang akibat menurunnya partisipasi serta keterwakilan perempuan dalam politik. Komisioner KPU Jepara Divisi Teknis Penyelenggaraan itu juga mengatakan mengabaikan perempuan berpotensi menurunkan akomodasi kebijakan kepemiluan terhadap kondisi perempuan dan anak.

Sejalan dengan Siti, Kepala Pusat Studi Gender dan Anak UNISNU Jepara Santi Andriyani, M.Pd. mendorong partisipasi politik perempuan dan meningkatkan keterlibatan perempuan sebagai penyelenggara Pemilu sebab adanya akses keadilan, akses yang setara, peluang kesetaraan untuk mempengaruhi proses politik perspektif perempuan.

Santi, dosen sekaligus anggota Yayasan Perempuan Mandiri Jepara (YPMJ) memotivasi perempuan agar terlibat dalam mewujudkan Pemilu yang berintegritas dan bermartabat. Hal ini dapat didukung dengan perempuan harus melek politik, tingkatkan potensi diri, dan memiliki perspektif keadilan dan kesetaraan gender. “Kesetaraan perempuan perlu didukung dengan kualitas  diri,” ungkapnya.

Alvaros