Ladi sendiri selaku pemilik mengaku tidak mengetahui pasti tumbuhnya pohon pisang unik tersebut. Ia menceritakan, awal mula tumbuhnya sebelum menanam porang, hanya menanam jagung dan tanaman lainnya.
Setelah itu, ia beralih menanam porang melalui sistem biji atau yang sering disebut katak.
“Setelah katak saya tanam, yang lainnya tumbuh seperti porang pada umumnya, tapi ada satu yang tumbuh seperti jagung, saya biarkan tumbuh hingga terselihat seperti pisang raksasa ini,” katanya.
Pohon pisang raksasa yang tumbuh di kebunnya pun tidak mendapat perawatan khusus. Ladi mengaku hanya merawat dan memupuk yang berasal dari kotoran hewan, itupun ala kadarnya, lantaran diberikan bersamaan ke porang yang tumbuh di sekitar pohon pisang.
Ladi juga mengungkapkan, keunikan pohon pisang raksasa tersebut, yakni getahnya yang berwarna kuning bening dan tidak lengket. Padahal, menurut Ladi, umumnya getah pisang berwarna bening.
“Baunya juga tidak seperti pohon pisang. Tidak ada baunya,” kata Ladi.
Kades Jurug Sukamto, mengatakan, sejak pisang tersebut viral, banyak warga dari luar daerah datang untuk melihat pisang raksasa.
“Kalau melihat ciri-ciri yang nampak, seperti pisang raksasa yang tumbuh di Papua,” tutur Ladi.
Untuk memudahkan warga dari luar daerah menemukan pohon pisang raksasa unik tersebut, ia menamai pisang yang belum diketahui jenisnya tersebut dengan nama “Aladin”.